Tengku Zulkarnain Sebut Ornamen Gedung Alexis Mirip PKI, Begini Tanggapan Netizen

TRIBUNJOGJA.COM - Setelah kedatangannya ke Kalimantan Barat ditolak oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan diri sebagai Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sintang, kali ini Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain kembali membuat gaduh netizen.

Di akun Twitter @UstadTengku, ia membuat dua cuitan yang menyinggung soal hotel Alexis.

Cuitan pertama, ia bertanya pada pengikutnya apakah ornamen gedung Alexis membentuk bacaan 'PKI' atau tidak.

Kedua, ia menganggap cara orang menjawab soal Alexis yang penuh kata-kata menjijikkan, sangat persis dengan ciri-ciri PKI.

Cuitan tersebut langsung disahut oleh ratusan netizen. Beberapa sepakat, bahkan mengaitkannya dengan iluminati.

Namun sejumlah netizen menanggapinya dengan candaan.

Baca: Ornamen Hotel Alexis Jadi Perdebatan di Media Sosial, Sekilas Mirip Tulisan PKI?

Sumayya Syaheeda: "@UstadTengku saya terbaca 3 kali ustadz. Sepertinya mereka mencontoh iluminati dengan menaruh simbol-simbol mereka di tempat umum."

Mutiara Putri U.S: "@UstadTengku iya ustad. Betul."

@Obiajulu_Antie: "@UstadTengku betul. mereka menyerang dengan penuh kebencian dalam bahasa yang tidak mutu. Apapun twit bapak dianggap buruk semua oleh mereka n dikomen buruk."

AMP: "@UstadTengku kalo iya memangnya kenapa, Ustad?"

El Zorno: "@UstadTengku saya kebacanya malah 'Aki-Aki' ustad."

@Alkupra: "@UstadTengku saya kebacanya malah AKI-P pak ustadz."

@AndresFlo7: "Menurut aku sih itu gambar Mandau deh yaa @UstadTengku *eh."

Affandi_SQZ: "@UstadTengku Ustad yang sabar ya kalau ada yang reply bilang tulisan itu malah kebacanya bukan PKI tapi 'Aki Aki'. Jangan tersinggung, kuatkan iman."

Ada pula yang menanggapi bila seharusnya Tengku Zulkarnain tidak terlalu banyak membahas soal ini.

@rizkyeska: "@UstadTengku situ juga makin lama makin menjijikkan, ulama gak tebar kebencian, ulama gak provokasi umat beragama. situ sehat?"

Alam Maya: "@UstadTengku Orang ini kalap apa gimana sih? Tanya saja mbah sama yang punya hotel." (*)