Pihak RSUD Wonosari Tampik Cacat Pada Pembangunan Gedung Baru
Pembangunan tiga gedung abaru RSUD Wonosari telah selesai, namun baru dua gedung yang siap digunakan.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: oda
lihat foto
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunungkidul memanggil manajemen RSUD Wonosari terkait masalah pembangunan gedung baru yang belum sempurna dan penerimaan tenaga harian lepas (THL) di lingkup Rumah Sakit.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi RSUD Wonosari, Aris Suryanto menerangkan bahwa pembangunan tiga gedung abaru RSUD Wonosari telah selesai, namun baru dua gedung yang siap digunakan.
Ia menjelaskan, pembangunan gedung IGD belum selesai sempurna karena dilakukan dua tahap, oleh karena itu belum dapat digunakan.
"Hingga kini masih dalam masa pemeliharaan sampai dengan 6 bulan ke depan. Sementara untuk IGD memang dibangun dua tahap,” ujarnya.
Selain pembangunan gedung baru, Aris juga menjelaskan terkait penerimaan Tenaga Harian Lepas (THL) yang sempat menimbulkan kritik dari dewan karena tidak memenuhi persyaratan.
Dirinya menampik jika seleksi THL yang ada sudah memenuhi syarat penerimaan minimal dari perguruan tinggi dengan akreditasi B.
“Semua pendaftar kami seleksi sesuai persyaratan yang ada,” ujar Aris Suryanto.
Sementara itu, anggota Komisi D, Imam Taufik mengatakan, sebaiknya seluruh proses pembangunan ataupun penerimaan yang ada di RSUD dilakukan secara transparan dan sesuai aturan yang ada.
Dengan begitu, seluruh informasi yang ada dapat dipertanggungjawabkan.
“Jika begitu kami jadi mengerti duduk permasalahannya, namun perlu adanya keterbukaan dari RSUD sendiri,” katanya.
Sebelumnya, pembangunan gedung baru menimbulkan kritik karena belum selesai dibangun namun telah diresmikan. Kalangan dewan pun sempat meminta BPK untuk mengaudit proyek pembangunan tersebut. (*)
