Meski Jarinya Sempat Terinjak, Mbah Wagiyem Tetap Sumringah Dapat Koin dari Kraton

Dalam ritual sebar udhik-udhik yang merupakan bagian dari Miyos Gongso itu pihak keraton Yogyakarta membagikan sedekah kepada masyarakat

Penulis: khr | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.com | Hasan Sakri Ghozali
SEBAR UDIK-UDIK. Salah seorang putri Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebar udik-udik dalam rangkaian prosesi miyos gongso di kawasan Keraton yogyakarta, Senin (5/12) malam. Miyos gongso merupakan prosesi pemindahan dua set gamelan milik Kraton Yogyakarta ke Masjid Gede Kauman untuk ditabuh selama seminggu dalam rangkaian Sekaten 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNJOGJA.COM JOGJA - Wajah Wagiyem (59) nampak sumringah, tangannya menggenggam erat 4 keping uang receh pecahan Rp 500.

Walaupun nilainya hanya 2000 rupiah yang bahkan tidak cukup untuk membeli satu kilogram beras, namun baginya uang tersebut sangat berarti tak kalah dengan bunga yang dimasukkan dalam kresek hitam di tangan satunya.

Kedua benda tersebut harus didapatkannya setelah berebutan dengan warga lain dalam ritual sebar udhik-udhik yang digelar di Bangsal Ponconiti Keraton Yogyakarta Senin (5/12/2016).

Dalam ritual sebar udhik-udhik yang merupakan bagian dari Miyo Gongso itu pihak keraton Yogyakarta membagikan sedekah kepada masyarakat berupa uang, beras dan bunga dengan cara disebar.

"Alhamdulillah angsal sekawan (Alhamdulillah daoat empat buah)," ujar wanita asal Triharjo Pandak Bantul tersebut sambil tersenyum.

Perjuangannya yang berangkat dari rumahnya sekitar pukul 17.00 WIB dan sampai di kompleks keraton Yogyakarta jelang maghrib dirasanya tidak sia-sia sama sekali.

Begitu pula saat dia harus berebut dengan ratusan warga yang lain hingga sempat terinjak pun tidak dirasakan.

"Di atas pas dilempar tidak dapat jadi mencari yang di bawah-bawah saja jari saya juga sempat terinjak tapi tidak apa-apa," ujarnya dengan bahasa jawa halus.

Penjual pisang yang setiap tahunnya memang selalu rutin mengikuti ritual Miyos Gangsa tersebut rencananya memang tidak akan membelanjakan uang yang jumlahnya memang tidak seberapa itu.

"Buat penenang hati dapat barang dari keraton disimpan saja tidak untuk dibelanjakan," ujarnya.

Dalam sebar udhik-udhik tahun ini sendiri 3 orang rayi dalem atau adik raja dan 4 orang putri dalwm atau putri raja hadir dan membagikan langsung kepada masyarakat.

Ritual udhik-udhik menjadi bagian dari acara Miyos Gangsa yaitu acara tahunan dan merupakan bagian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved