Super USA, Bukti Kepedulian Endank Soekamti dan Does University untuk Lagu Anak Indonesia

Lagu anak-anak Indonesia saat ini dikatakan sangat memprihatinkan oleh banyak orang.

Penulis: abm | Editor: Muhammad Fatoni

Laporan Reporter Tribun Jogja, Septiandri Mandariana

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Di era awal 2000-an, anak-anak ketika itu banyak diramaikan dengan sajian lagu anak-anak, yang mengisahkan berbagai keseruan dari dunianya.

Sebut saja Tasya, penyanyi cilik yang kini telah tumbuh dewasa ini sempat meluncurkan album penuh bertajuk Libur Telah Tiba, yang seluruh lagunya digubah oleh seorang pencipta lagu kenamaan Indonesia, AT Mahmud.

Dalam album Tasya tersebut, ada salah satu lagu berjudul Paman Datang. Lirik yang menggambarkan keceriaan, begitupun dengan aransemennya, lagu inipun dipercaya sebagai salah satu lagu yang merepresentasikan kehidupan anak-anak ketika itu.

Keseruan ketika seorang anak dengan antusiasnya mendengarkan berbagai kisah dari Pamannya yang melakukan kehidupan sehari-hari di desa.

"Kemarin Paman datang. Pamanku dari desa. Dibawakannya rambutan, pisang, dan sayur mayur segala rupa. Bercerita paman tentang ternaknya, berkembang biak semua," tulis AT Mahmud dalam lagu yang dinyanyikan oleh Tasya tersebut.

Betapa menyenangkannya masa-masa kecil anak-anak ketika itu, yang mendapatkan haknya dengan mendengar lagu yang seharusnya mereka dengarkan.

Berbeda hal dengan kondisi yang terjadi saat ini. Bukan berarti tidak ada lagi anak-anak yang bisa bernyanyi secara baik, namun pesan yang dinyanyikan oleh anak-anak dalam lagunya saat ini sangat terjauh dari dunia yang seharusnya mereka memiliki.

Lagu anak-anak Indonesia saat ini dikatakan sangat memprihatinkan oleh banyak orang. Sehingga banyak sekali gerakan yang dibentuk oleh masyarakat agar lagu anak Indonesia kembali lagi pada kejayaannya.

Contohnya seperti yang dilakukan oleh para penyanyi cilik pada masanya, seperti Dea Ananda, Joshua Suherman, Tasya, Enno Lerian, Leony dan masih banyak lagi. Dalam gerakannya itu, para penyanyi cilik yang telah beranjak dewasa itupun mempopulerkan tagar #savelaguanak.

"Menurut gue kondisinya lagi parah untuk lagu anak. Lihat di chart saja, chart radio atau chart musik, apa ada lagu anak? Banyak anak kecil menyanyi lagu orang dewasa, tidak sesuai dengan perkembangan usia mereka," ucap Wendi Putranto, seorang pengamat musik Indonesia, dikutip dari Kompas.com beberapa waktu lalu.

Ternyata hal itupun tidak hanya menyentuh kalangan musisi dan pengamat musik tertentu saja. Band Pop Punk asal Yogyakarta, Endank Soekamti pun rupanya sangat prihatin terhadap kondisi yang terjadi pada lagu anak-anak Indonesia. Sebagai bentuk kepeduliannya, Endank Soekamti, meluncurkan video klip lagu anak Paman Datang ciptaan A.T. Mahmud, yang sempat dipopulerkan oleh Tasya, dalam format animasi 3D dengan menampilkan karakter Super USA, Kamis (24/11/2016) kemarin di laman YouTube Soekamti Junior.

Video klip tersebut hasil kolaborasi dengan siswa-siswa DOES University Generasi Pertama yang memulai masa studinya pada 15 Desember 2015 lalu. Siswa-siswa tersebut pada semester kedua masa belajarnya di DOES University, selain berkewajiban membagi ilmu pada adik-adik kelas mereka dari generasi kedua, juga dituntut untuk melahirkan karya animasi 3D dalam rangka mempraktekkan pengetahuan yang telah diterima selama ini.

DOES University sendiri adalah sekolah bakat gratis yang diinisisiasi Erix Soekamti. Sesuai namanya, sekolah ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar sesuai bakat dan minat yang dimiliki. Kata Erix, pemain bass dari Endank Soekamti ini, pemilihan lagu Paman Datang pada video klip tersebut, sebagai salah satu bentuk usaha mempopulerkan lagu legendaris anak-anak yang kini kian jarang diperdengarkan.

"Sementara pemilihan karakter trio Super USA yang menyanyi dan menari di video klip ini bertujuan untuk dapat lebih menarik dan diterima anak-anak. Super USA terdiri dari Udin, Sukro, dan Amir yang merupakan 3 karakter utama dalam dalam serial komik superhero karya Endank Soekamti berjudul Soekamti Day," papar Erik kemarin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved