Kru Bus Hingga Pedagang Asongan Ikuti Aksi Donor Darah
Kegiatan donor darah ini diikuti oleh warga di lingkungan Sub-Terminal Penggung, mulai dari kru bus, agen tiket, pengamen, hingga tukang ojek.
Penulis: ang | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Kegiatan jemput bola pendonor darah terus dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Klaten dengan menggunakan bus layanan donor darah.
Kali ini, layanan tersebut dibuka di Sub-Terminal Penggung, Ceper, Selasa (22/11/2016).
Menariknya kegiatan donor darah ini diikuti oleh warga di lingkungan Sub-Terminal Penggung, mulai dari kru bus, agen tiket, pengamen, hingga tukang ojek dan pedagang asongan.
Mereka dengan sukarela meninggalkan aktifitasnya sejenak untuk mengikuti kegiatan donor darah itu.
Salah satunya Mulyono (48), seorang pedagang asongan. Pedagang tahu bulat itu mengaku baru pertama kalinya mengikuti donor darah selama hidupnya.
Hal tersebut membuatnya sedikit gugup lantaran merupakan pengalaman pertamanya.
“Ya waswas, sebelumnya belum pernah sama sekali. Jadi ini pengalaman pertama seumur hidup saya,” ungkapnya sesaat sebelum masuk ke bus layanan donor darah.
Ia mengatakan keinginannya mengikuti kegiatan tersebut setelah ada rekannya yang berbagi pengalaman berdonor darah.
Mulyono mengaku termotivasi rekannya yang gemar berdonor darah terlihat awet muda dan bugar.
“Katanya biar sehat, sekalian ingin tahu apa golongan darah saya,” katanya sembari tertawa.
Kegiatan donor darah tersebut merupakan bentuk kepedulian sosial kemanusiaan oleh warga lingkungan sub terminal Penggung dan pengelola hotel di sekitar sub terminal.
Suyanto, 48, tukang ojek di sub terminal Penggung mengatakan, pelaksanaan donor darah bermula dari obrolan para tukang ojek, pengamen, dan pedagang asongan tentang kecelakaan yang sering terjadi di Jalan Jogja-Solo, depan sub terminal Penggung.
“Karena seringnya ada kecelakaan kemudian muncul gagasan untuk bikin kegiatan sosial. Lalu diputuskan untuk donor darah,” tuturnya.
Menurutnya, kegiatan tersebut sekaligus memotivasi para warga sub terminal Penggung untuk aktif dalam kegiatan sosial lainnya.
Suyanto mengatakan meski baru pertama kali digelar, sedikitnya ada 30 orang mendaftar untuk menjadi pendonor.
“Rencananya nanti dibikin rutin untuk ke depannya, jadi aksi sosial tidak hanya ketika terjadi kecelakaan. Karena kegiatan seperti ini (donor darah) sangat positif membantu sesama,” ujarnya. (*)
donor darah di Bus Layanan Donor Darah, Selasa (22/11)