Bayi Orangutan Jadi Sorotan Media Dunia, Ia Tersiksa oleh Rantai Sempit yang Membelenggu Lehernya
Seekor bayi orangutan di Ketapang, Kalimantan Barat, menyita perhatian media internasional karena nasib malang yang menimpanya.
Penulis: say | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Seekor bayi orangutan di Ketapang, Kalimantan Barat, menyita perhatian media internasional karena nasib malang yang menimpanya.
Rantai sempit telah membelenggu lehernya selama enam bulan, sehingga ia tak dapat bergerak bebas ke berbagai sisi.
Sebagaimana dilaporkan Daily Mail, Minggu (20/11/2016), orangutan yang berusia 18 bulan itu ditemukan oleh pria bernama Hendrigus di tengah perkebunan kelapa sawit.
Hendrigus kemudian membawanya ke rumah dan merantai orangutan itu di dapur.
Akibatnya, hewan tersebut tak dapat bergerak bebas. Hendrigus mengklaim bila telah memberinya makan biskuit, roti, beras dan susu.
Saat pagi dan sore, orangutan yang diberi nama Bonika itu dilepaskan untuk bermain bersama anaknya.

Kondisi memprihatinkan Bonika saat masih dibelenggu.
Namun sisanya, Bonika dibelenggu agar tidak melarikan diri dari rumah.
Setelah enam bulan dirantai, kabar soal Bonika semakin terdengar luas.
Keluarga Hendrigus juga sadar bila menjadikan orangutan sebagai peliharaan di rumah merupakan sebuah perbuatan ilegal.
Akhirnya, Hendrigus bersedia menyerahkan hewan malang itu. Saat ini, International Animal Rescue (IAR) Orangutan Centre telah mengambil dan merawat Bonika.
Sebelum dilepaskan kembali ke alam liar, Bonika akan dikarantina selama beberapa minggu untuk memastikannya bebas dari penyakit.
"Kehidupan bayi orangutan liar yang memprihatinkan, dibelenggu papan kayu sempit sendirian tanpa kasih sayang ibunya," ujar Alan Ksatria OBE, Chief Executive International Animal Rescue.
Meskipun Bonika sudah dapat diselamatkan, tetapi Alan prihatin dengan nasib induk orangutan tersebut.
Pasalnya, tak ada induk orangutan, yang mau dipisahkan dari anaknya. (*)