Tim Amdal Bandara Kulonprogo Hanya Undang Perwakilan Warga untuk Serap Aspirasi

PT Angkasa Pura I menyerap saran dan masukan sebagai bahan kajian penyusunan Amdal bandara tersebut melalui perwakilan warga.

Penulis: Yoseph Hary W | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Yoseph Hary W
Warga penolak bandara dari WTT berorasi dan membawa spanduk ke lokasi konsultasi publik studi amdal bandara di Balai Desa Temon Kulon, Kamis (10/11/2016). Warga WTT juga menyatakan sikap penolakan terhadap studi amdal dan menolak bandara baru di wilayah mereka. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Yoseph Hary W 

TRIBUNJOGJA.COM,KULONPROGO - Tidak semua warga terdampak bandara baru Kulonprogo mendapat undangan konsultasi publik studi analisis dampak lingkungan (Amdal) bandara baru, di Balai Desa Temon Kulon, Kamis (10/11/2016).

PT Angkasa Pura I menyerap saran dan masukan sebagai bahan kajian penyusunan Amdal bandara tersebut melalui perwakilan warga.

Meski demikian, undangan konsultasi publik dari PT Angkasa Pura I itu tidak hanya mencakup perwakilan lima desa terdampak. Hadir memenuhi undangan di aula balai desa itu juga dari desa sekitar area calon bandara.

Sebagaimana tertulis pada banner PT Angkasa Pura I di ruang konsultasi publik, wilayah kegiatan studi Amdal mencakup Kecamatan Temon dan Wates.

Sebab itu, di antara warga undangan itu juga hadir perwakilan warga Karangwuni Kecamatan Wates.

"Saya dari forum penanganan bencana Desa Karangwuni," ujar Ahmad Sunardi, warga Karangwuni Kecamatan Wates, saat mengawali penyampaian saran dan masukannya kepada tim dan konsultan Amdal Bandara di balai desa itu.

Sunardi menyampaikan kawasan pesisir pantai selatan, termasuk area calon bandara dan wilayah Karangwuni, rawan bencana tsunami. Dia mengingatkan, warga Karangwuni bakal terancam jika terjadi bencana seperti itu. 

Terlebih jika ada bandara, menurutnya, potensi korban akan jauh lebih banyak. "Potensi korban bertambah, ini sudah diprediksi atau belum? Kalau sudah, bagaimana konsep penanganannya kalau ada bencana itu," kata Sunardi.

Pertanyaan sekaligus masukan Sunardi akan menjadi bahan kajian tim penyusun Amdal Bandara Baru Kulonprogo.

Selain warga Karangwuni tersebut, sejumlah warga lainnya juga mengutarakan saran dan kritikan, termasuk pernyataan sikap dari warga penolak bandara, WTT.

Airport Environment Departement Head PT AP I, Dedi Rukhiyat, menyatakan akan menampung aspirasi, masukan dan saran, bahkan kritik dari warga. Masukan itu akan menjadi bahan kajian penyusunan dokumen amdal bandara.

"Tadi warga perwakilan desa-desa sudah memberikan masukan. Mereka masuk dalam tim penilai," kata Dedi. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved