Mendaki Ratusan Anak Tangga untuk Menguras Enceh
Ribuan warga berdatangan ke makam raja-raja Mataram di Imogiri, Jumat (7/10/2016).
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ikrob Didik Irawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, TRIBUN - Ribuan warga berdatangan ke makam raja-raja Mataram di Imogiri, Jumat (7/10/2016).
Mereka menghadiri ritual Nguras Enceh atau tempayan di makam tersebut. Prosesi ini juga memiliki daya tarik untuk para peziarah dari luar DIY.
Peserta ritual mengawalinya dengan tahlilan sebelum pengisian air ke dalam gentong. Empat orang abdi dalem Keraton Surakarta dan Yogyakarta menyambut masyarakat yang akan mengikuti prosesi ini.
Siang itu, panas terik tak menyurutkan ribuan warga untuk mengambil air yang mereka percaya membawa berkah. Air itu berasal dari kurasan empat enceh yang dianggap keramat itu.
Empat enceh ini bernama Kyai Danumaya dari Kerajaan Palembang, Kyai Danumurti dari Kerajaan Aceh, yang merupakan milik Keraton Yogyakarta.
Dua enceh lainnya adalah Kyai Mendung dari Kerajaan Ngerum, Turki, dan Nyai Siyem dari Kerajaan Siam, Thailand, yang merupakan milik Kasunanan Surakarta.
Untuk sampai di lokasi pengurasan enceh, warga harus berjalan kaki menaiki ratusan anak tangga. Meski demikian, mereka tetap semangat untuk sampai di lokasi.
Selengkapnya simak halaman 5 Tribun Jogja edisi Sabtu (8/10/2016). (*)