Dua Gadis Kembar Jual Cireng dengan Toping Keju Pertama di Jogja
Dengan mengunggulkan keju sebagai topingnya dan ditaburi bubuk cabai, cireng tersebut diberi nama yang cukup unik yaitu cireng jupe.
Laporan Teporter Magang Tribun Jogja, Winda Rahayu
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Cireng merupakan singkatan dari aci digoreng. Makanan yang berasal dari Sunda ini terbuat dari bahan dasar tepung kanji atau tapioka.
Tak hanya di Sunda, di berbagai tempat di Yogya, penjual cireng dapat kita temui dengan mudah di pingir jalan.
Biasanya cireng yang dijual kebanyakan menggunakan saus kacang. Namun, berbeda dengan dua gadis kebar Debora Ziaulfahriana dan Savora Ziaulfahriani.
Mereka menjual cireng pertama di Yogya yang diberi toping keju. Debora mengatakan, pada awalnya ia ingin menjual sesuatu.
Akan tetapi ia belum tau akan menjual produk apa. Berawal dari tetangga yang hampir sering mengiriminya cemilan, dan juga suka membuat cireng.
Ia berfikir bahwa modal untuk membuat cireng itu sedikit. Lalu mereka mengembangkan cireng tersebut hingga menjadi produk yang bernilai jual lebih tinggi dan beda.
Dengan mengunggulkan keju sebagai topingnya dan ditaburi bubuk cabai, cireng tersebut diberi nama yang cukup unik yaitu cireng jupe.
"Soalnya kepikiran biar lucu-lucuan jupe, keju pedes. Karena juga waktu itu papan tulis buat namanya kecil dan akhirnya disingkat dan ketemu nama jupe," tambah Savora.
Ada empat jenis varian menu yang dijual yaitu cireng jupe, cireng miyabi, cireng miyabi plus-plus, dan cireng jupe plus-plus. Dengan harga yang masih terjangkau mulai dari Rp. 10 ribu sampai dengan Rp. 15 ribu.
Untuk penjualannya, Debora mengatakan bahwa konsep marketing dari cireng jupe untuk saat ini adalah bazar ke bazar.
Dari bazar dan expo makanan yang sering diadakan di Yogya, Solo, Magelang dan bahkan sudah merambah ke Semarang dan Jakarta sering mereka ikuti.
Saat ini cireng jupe yang dijualnya sangat diminati oleh konsumen terlebih dikalangan anak muda.
Dengan memanfaatkan dan mengambil pengaruh ke konsumen melalui instagram, dalam sehari membuka lapaknya di bazar omset yang biasa didapat sekitar 4-6 juta.
"Kalau jualan masih bazar ke bazar, emang konsep marketingnya bazar ke bazar biar enggak di samain, dan juga semakin susah dicari malah semakin dicari," ujar pemilik akun instagram @cirengjupe ini. (*)