Wow! Ganti Rugi PA Ground untuk Bandara Kulonprogo Capai Rp 727 Miliar

Anggaran sebesar Rp 4,146 triliun disiapkan untuk ganti rugi tanah masyarakat yang terdampak, dan ganti rugi Paku Alam Ground (PAG).

Penulis: mrf | Editor: oda
jogjainvest.jogjaprov.go.id
Masterplan bandara baru Yogyakarta di Kulon Progo. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) DIY memastikan, pembayaran ganti rugi tanah warga terdampak pembangunan bandara Kulonprogo dilakukan mulai 22 Agustus 2016.

Anggaran yang disiapkan untuk ganti rugi sebesar Rp 4,146 triliun.

Kepala Kanwil BPN DIY, Arie Yuwirin mengatakan, anggaran sebesar Rp 4,146 triliun disiapkan untuk ganti rugi tanah masyarakat yang terdampak, dan ganti rugi Paku Alam Ground (PAG).

Dari jumlah itu, anggaran yang digunakan untuk ganti rugi PAG sekitar Rp 727 miliar.

“Anggarannya insya allah sudah ada, sekitar Rp 4,1 triliun . Anggaran itu sudaH include tanah milik Pakualaman, sekitar Rp 727 miliar,” ucap Arie saat ditemui di Keraton Kilen, Sabtu (6/8/2016).

Seperti diketahui, PAG yang digunakan untuk pembangunan bandara Kulonrogo seluas 160,9 hektar.

Dia menambahkan, jumlah uang ganti rugi untuk PAG yang digunakan pembangunan bandara masih dapat berubah lantaran masih ada sebuah tahapan sebelum pembayaran dilakukan.

“Kita masih ada lagi proses validasi, nanti bisa bertambah atau berkurang. Tapi uang Rp 4,146 triliun sudah cukup untuk mengganti semua, mestinya enggak menambah (anggaran) lagi,” imbuh Arie.

Dioperasikan di 2019

Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi berharap seusai pembebasan tanah selesai, pembangunan bandara Kulonprogo dapat lekas dilakukan.

Pihaknya pun mengapresiasi Pemda DIY, Kanwil BPN DIY, Angkasa Pura, dan stakeholder lain yang melakukan pendekatan humanis pada penyelesaian pembebasan tanah.

“Tanpa kerjasama susah dilaksanakan. Saya berharap ketika penyelesaian pembebasan tanah sudah dilakukan, pembangunan bandara betul-betul selesai di tahun 2019,” kata Budi.

Dia pun mengungkapkan, bandara di Kulonprogo dipastikan pihaknya dapat menampung penumpang sebanyak 4 kali lipat lebih banyak ketimbang bandara Adisucipto.

Kapasitas bandara di Yogyakarta harus segera meningkat lantaran minat penumpang dengan tujuan Yogyakarta dapat dibilang besar.

“Jumlah penumpang dengan tujuan Yogyakarta memang banyak, Adisucipto memang dipandang kurang mampu memenuhi permintaan pasar ke depan. Makanya 2019 ditarget bandara Kulonprogo dapat dioperasikan,” ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved