Keluarga Sumarsih Hanya Butuh Tanggung Jawab RSU Rachma Husada

Yuli Samsidah, pelapor kasus dugaan malapraktik yang terjadi di RSU Rachma Husada menyatakan terus mencari keadilan dan tanggung jawab

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ikrob Didik Irawan
tribunjogja/agung ismiyanto
Dengan mata sembab, Yuli Samsidah menceritakan kematian keponakannya, Sumarsih (42) yang meninggal dunia setelah dirawat sehari di Rumah Sakit Rachma Husada, Patalan, Jetis, Bantul. Perempuan berusia 47 tahun warga Dusun Tulung, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong ini menduga ada hal yang tidak wajar dalam kematian Sumarsih. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Yuli Samsidah, pelapor kasus dugaan malapraktik yang terjadi di RSU Rachma Husada menyatakan terus mencari keadilan dan tanggung jawab dari pihak rumah sakit.

Meskipun RSU swasta ini telah mengklaim sesuai prosedur, pihaknya pun siap untuk membuktikannya di meja hijau.

“Kalau sesuai prosedur itu nanti bisa dibuka di persidangan. Apakah pernah ada audit terkait dengan kasus ini. Ya, silakan saja mengklaim sesuai prosedur khan baru sepihak,” jelasnya, Rabu (3/8/2016).

Dia menjelaskan, pihak keluarganya yang merupakan keluarga kurang mampu hanya meminta tanggung jawab dari pihak rumah sakit.

Dia juga tidak ingin mencari kalah menang dalam kasus dugaan malpraktik ini.

“Kami hanya butuh tanggung jawab dan keadilan dari rumah sakit,” katanya.

Tanggung jawab ini, kata Yuli menyangkut dua anak Sumarsih yang masih butuh biaya pendidikan hingga jenjang sekolah menengah atas.

Selain itu, kondisi suami Sumarsih, Purwanto juga memprihatinkan karena berjuang melawan sakit gula. Selain itu, Purwanto juga hanya sebagai blantik kambing.

“Jika memang butuh pembuktian, autopsi pun silakan,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, beberapa keluarga besarnya pun ada yang merasa ketakutan jika didugat balik.

Mengingat, mereka merupakan keluarga yang kurang mampu dan khawatir akan biaya kehidupan mereka selanjutnya.

Sakit Maag

Dari keterangan Yuli, kematian Sumarsih ini berawal dari keluhan sakit perut atau maag yang diderita oleh ibu berputra dua ini, tanggal 10 Mei silam.

Namun, setelah dirawat satu malam di ruang VIP RSU tersebut, Sumarsih meninggal dunia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved