Reshuffle Kabinet Kerja

Ini Delapan Menteri yang Dirombak Presiden Jokowi

Mereka yang tergusur terdiri dari kalangan profesional hingga representasi partai politik. Siapa saja mereka?

TRIBUN NEWS / DANY PERMANA
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berfoto bersama anggota Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/10/2014). Para menteri yang memperkuat Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK secara resmi dilantik. 

TRIBUNJOGJA.COM - Presiden Joko Widodo mencopot delapan menteri dalam reshuffle kabinet Jilid II yang diumumkan Rabu (27/7/2016) di Istana Negara.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, mereka yang tergusur terdiri dari kalangan profesional hingga representasi partai politik. Siapa saja mereka?

1. Rizal Ramli

Rizal Ramli tergusur dari posisinya sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman. Rizal digantikan oleh Luhut Binsar Panjaitan yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan.

Belum jelas apa alasan Jokowi mencopot Rizal. Namun, Rizal selama ini memang kerap membuat gaduh karena menyatakan perbedaan dengan Menteri kabinet kerja di ruang publik.

Di awal jabatannya, ia berseteru dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno terkait pembelian 350 pesawat airbus Garuda Indonesia.

Rizal juga berseteru dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said soal perpanjangan kontrak Freeport, proyek 35.000 Megawatt, hingga pembangunan blok Masela.

Terakhir, Rizal berseteru dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama alias Ahok terkait penghentian reklamasi Pulau G di Pantai Utara, Jakarta.

Padahal, Presiden dalam berbagai kesempatan mengingatkan para menterinya untuk tidak membuat gaduh.

2. Sudirman Said

Sudirman Said dicopot dari posisinya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Ia digantikan oleh Archandra Tahar, alumni Institut Teknologi Bandung yang juga merupakan salah satu pengusul off shore blok Masela.

Melalui akun Twitternya @sudirmansaid semalam, Sudirman sudah menyampaikan bahwa tugas besarnya telah selesai.

Sudriman tercatat pernah menjadi pemberitaan luas publik saat dia melaporkan Ketua DPR Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan terkait dugaan pencatutan nama Presiden. Akibat laporan itu, Novanto dicopot dari Ketua DPR.

Namun, Novanto kini menjadi Ketua Umum Golkar dan menyatakan dukungannya kepada Jokowi, bahkan untuk pemilu presiden 2019 mendatang.

Sudirman juga sempat berseteru dengan Rizal Ramli soal perpanjangan kontrak freeport, proyek 35.000 Megawatt, hingga pembangunan blok masela.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved