Kanwil Kemenhumham DIY Perketat Keamanan Lapas
Faktor paling berpengaruh dalam kasus narapidana melarikan diri di Lapas Cebongan adalah kurangnya personel pengamanan.
Penulis: akb | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kasus narapidana bernama Anwar yang melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba pada momentum Lebaran kedua, Kamis (7/7/2016), menjadi perhatian tersendiri bagi Kanwil Kemehumham DIY.
Sebab kasus kaburnya narapidana belum lama juga terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman (Lapas Cebongan) yang berada pada garis Kanwil Kemenhumham DIY.
Kepala Kanwil Kemenhumham DIY Pramono mengatakan pihaknya telah mengintruksikan kepada seluruh pejabat lapas di DIY untuk meningkatkan pengamanan, termasuk Lapas Cebongan.
"Sekarang pengetatatan pengamanan, seluruh pos (Lapas Cebongan) yang berada di atas kita isi semua. Kemarin kan posnya sebagian tidak diisi, hanya yang di depan saja karena kekurangan personel. Maka sekarang kita isi semua," terang Pramono, Selasa (12/7/2016).
Ia mengaku jika faktor paling berpengaruh dalam kasus narapidana melarikan diri di Lapas Cebongan adalah kurangnya personel pengamanan.
Lapas Cebongan yang memiliki enam blok, seharusnya memiliki 14 orang penjaga dalam setiap regu piket jaga. Namun kenyataannya hingga saat ini dalam regu piket jaga hanya ada enam orang personel.
Ia menilai jika pelarian dari lapas telah direncanakan pelaku. Para pelaku mengincar tim penjaga yang dianggap lemah dalam pengamanan.
Oleh karena itu, pihaknya telah meminta tambahan personel pengamanan lapas kepada pihak Kemenhumham.
"Kami sudah mengajukan penambahan personel, semoga saja dapat terealisasi," ujarnya.
Pramono menerangkan, untuk kasus kaburnya lima narapidana dari Lapas Cebongan pada bulan ramadan, Minggu (26/6/2016), saat ini masih dalam proses.
Satu orang narapidana telah ditangkap dan dikembalikan ke lapas. Pihaknya bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengejaran empat orang narapidana yang masih buron.
"Masih kami kejar, kami juga berkordinasi dengan petugas lintas wilayah," terangnya.
Pramono menilai di DIY ada tiga lapas yang memiliki kerawanan keamanan. Ketiganya yaitu Lapas Wirogunan Yogyakarta, Lapas Cebongan, dan Lapas Narkotika Pakem.
Sebab di ketiga tempat tersebut jumlah warga binaan telah melampaui batas kapasitas seharusnya. Sedangkan jumlah personel pengamanan tidak sebanding. (tribunjogja.com)