Makan saat Lebaran Sesuaikan Porsi Makan dengan Kemampuan Perut
Makanan yang dikonsumsi pun tak tanggung - tanggung, biasanya adalah makanan berlemak, berkolesterol tinggi, memiliki kandungan gula yang banyak.
Penulis: una | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rona Rizkhy Bunga Chasana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketika lebaran tiba, pola makan kita biasanya akan berubah. Dari yang sebelumnya berpuasa kemudian akan lebih banyak mengkonsumsi makanan.
Makanan yang dikonsumsi pun tak tanggung - tanggung, biasanya adalah makanan berlemak, berkolesterol tinggi, memiliki kandungan gula yang banyak, dan minuman bersoda.
Selain prinsip dinikmati, dibatasi, dan diimbangi, yang terpenting adalah kita harus menyesuaikan porsi makan kita dengan kemampuan perut dan jangan berlebihan.
Lalu, seberapakah kemampuan perut kita? Kapan kita tahu bahwa perut kita sebenarnya telah harus beristirahat dalam mengkonsumsi makanan?
Ahli Gizi dari RS UGM, Leiyla Elvizahro, S. Gz menyampaikan bahwa yang terpenting dalam mengkonsumsi makanan adalah makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang, seperti yang diajarkan dalam Islam.
"Kalau menggunakan patokan tersebut mudah, ketika ada rasa akan kenyang maka berhentilah. Kita harus dengarkan tubuh kita," ujarnya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa sebenarnya cara makan yang bagus adalah porsi kecil namun sering. Harus ada jeda setiap dua sampai 3 jam.
Dan porsi kecil makanannya semisal opor ayam sepiring kecil (ukuran lepek), dengan porsi ayam suwir bukan satu potong dan sambal goreng satu sendok.
Seharusnya secara aturan gizi imbang, Leiyla menjelaskan bahwa konsumsi karbohidrat kita sebanyak 50-60% kebutuhan energi, konsumsi makanan berlemak sebanyak 25-30%, dan protein sebanyak 15-20%.
Lalu jangan lupakan untuk mengkonsumsi buah dan sayur yang akan menyumbangkan vitamin dan mineral. Porsi Gizi imbang tersebut digunakan dalam sehari.
Gizi imbang tersebut jika dijabarkan setidaknya seukuran separuh piring karbohidrat, seperempat piring untuk sayur dan buah, kemudian seperempat piring untuk lauk hewani dan nabati. Dalam sehari porsi sayur yang kita konsumsi memang seharusnya separuh dari Karbohidrat.
"Kita bisa mengaturnya dengan pola makan misalnya pagi hari konsumsi Karbohidrat dan lauk hewani maka malam harinya kita boleh mengkonsumsi Karbohidrat dan sayur. Intinya adalah seimbang," tutupnya. (*)
