Ngaji On Facebook
Ngaji on Facebook #28: Manusia Juga Perlu Ingat Mudik ke Kampung Akhirat
hijrah tidak lagi sekedar soal berpindah tempat namun merupakan proses perubahan cara hidup untuk mencapai tujuan yang kekal.
Penulis: gil | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Mendekati Hari Raya Idul Fitri, banyak umat muslim Indonesia yang menjalankan tradisi mudik atau berhiijrah kembali ke kampung halaman.
Mudik menjadi momen untuk bersilahturahmi dengan sanak saudara yang sudah lama tidak berkumpul bersama. Mudik seringkali dipersamakan dengan hijrah.
Namun Hijrah, dijelakan oleh Salman Al-Jugjawy, disebutkan oleh banyak ulama dimaknai sebagai proses meninggalkan segala perkara yang Allah SWT tidak sukai menuju perkara yang Allah SWT cintai.
Maka hijrah tidak lagi sekedar soal berpindah tempat namun merupakan proses perubahan cara hidup untuk mencapai tujuan yang kekal.
Sebaiknya, manusia diajarkan untuk mengamalkan atau melaksanakan tiga hijrah yang disebutkan oleh berbagai ulama.
Yang pertama adalah hijrah dari keyakinan kepada dunia yang sifatnya sementara menuju kampung akhirat yang sifatnya kekal.
Dicontohkan, akherat merupakan kaca depan mobil sedang dunia adalah kaca spion. Manusia jangan sampai salah fokus dalam menentukan jalan hidupnya.
"Jangan fokus dunia saja, jangan lupa akhirat karena itu yang kekal selamanya. Semoga kita semua diberi taufik untuk berhijrah dari kampung dunia menuju kampung akhirat," ujar Salman.
Lalu, apa dua hijrah lain yang disarankan oleh para ulama dan bagaimana umat muslim menjalankannya?
Selengkapnya dapat disaksikan dalam tayangan Ngaji On Facebook oleh mantan gitaris band Sheila On 7 ini, edisi Minggu (3/7/2016) pukul 17.00 WIB di laman fanpage facebook Tribun Jogja.
Ngaji On Facebook bersama Salman Al-Jugjawy inipun akan tayang setiap harinya selama Bulan Ramadan di jam yang sama. (*)