Yuk Mudik 2016

Waspada! Periksa 6 Hal Ini Sebelum Mudik dengan Sepeda Motor

Bagi mereka yang menggunakan sepeda motor untuk mudik, hendaknya perlu mempersiapkan fisik dan juga memastikan kondisi motornya.

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: oda
KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES
Pemudik motor terjebak macet di jalur alternatif Karawang-Cikampek, Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2014). Arus mudik ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur diperkirakan akan masih padat hingga H-1 Lebaran. (ilustrasi) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Yudha Kristiawan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Anda yang memilih pulang kampung atau mudik dengan jalur darat dan menempuh jarak jauh, ada baiknya melakukan persiapan agar perjalanan aman sehingga selamat sampai tujuan.

Meski sudah dihimbau pemerintah agar pemudik tak menggunakan sepeda motor, apalagi menempuh jarak jauh, namun faktanya masih banyak pemudik yang menggunakan sepeda motor dengan berbagai alasan.

Bagi mereka yang menggunakan sepeda motor untuk mudik, hendaknya perlu mempersiapkan fisik dan juga memastikan kondisi motornya dalam keadaan laik jalan.

Kali ini, Rangga Noviar, Technical Service Analyst Astra Motor region Yogyakarta akan membantu anda mempersiapkan kira-kira apa saja yang perlu dicek pada sepeda motor anda sebelum melakukan perjalanan mudik.

Dijelaskan Rangga, pertama, periksa tekanan angin ban dan alurnya.

Tekanan angin ban yang tidak sesuai dengan standar yang sudah ditentukan dapat membuat pengendara tidak nyaman bahkan bisa membuat motor kehilangan kendali.

"Pastikan tekanan angin ban baik untuk berkendara sendiri maupun berboncengan, yaitu kisaran 29 psi untuk ban depan dan 33 psi untuk ban belakang. Selain tekanan angin perlu melakukan pengecekan pada alur ban. Untuk pengecekan ini, kita bisa melihat berdasarkan indikator keausan ban dari tanda segitiga di sisi luar ban," terang Rangga.

Kedua, lanjut Rangga, mengganti atau membersihkan busi dan memeriksa tutupnya. Untuk jarak tempuh yang cukup jauh, busi merupakan komponen vital yang harus diperiksa.

Pastikan usia pakai busi belum mencapai maksimal 8.000 km dan bunga api yang dihasilkan masih bagus.

Untuk pemeriksaan ini pengendara sangat disarankan untuk membawa motornya ke bengkel resmi untuk diperiksa. Cap atau tutup busi pun jangan sampai ketinggalan.

Jika cap busi retak atau karetnya sudah keras, bisa menyebabkan aliran listrik dari ignition coil ke busi tidak sempurna, terutama saat terkena air.

Ketiga, periksa sistem penggerak pada rantai roda atau drive belt. Rantai roda dan drive belt wajib diperiksa terutama dari keausan dan usia pakainya. Pastikan rantai roda mencengkram kuat ke sprocket atau gear dengan baik.

Rantai roda yang sudah aus tidak akan mencengkram dengan baik, hal ini bisa menyebabkan rantai terlepas dari gear bahkan berpotensi putus.

Begitu juga dengan drive belt pada motor matik, komponen ini memiliki batas usia pakai yaitu maksimal 24.000 km. Jangan paksakan melebihi dari kilometer tersebut agar performa motor masih bisa optimal.

"Selanjutnya periksa fungsi rem dan ketebalannya. Untuk itu, piranti rem mulai dari handle, pedal, hingga rem itu sendiri jangan sampai luput dari pemeriksaan. Pastikan semua komponen mekain dan hidrolis berfungsi dengan baik. Jika perlu ganti minyak rem dan kampas rem sebelum dipakai untuk mudik. Lalu cek kapasitas oli mesin dan terakhir cek semua nyala lampu," jelas Rangga. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved