Gelombang Tinggi di Pantai Selatan
BPBD Bantul Kumpulkan Data Kerusakan Akibat Gelombang Tinggi di Bantul
BPBD telah menerjunkan beberapa personelnya ke sejumlah objek terdampak gelombang tinggi.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto menyatakan, telah menerjunkan beberapa personelnya ke sejumlah objek terdampak gelombang tinggi.
Di antaranya di Pantai Depok, Pantai Samas, Pantai Goa Cemara, Pantai Kuwaru, dan Pantai Baru Pandansimo.
“Selain berjaga-jaga, para personel BPBD ini juga mendata kerusakan bangunan yang ditimbulkan gelombang tinggi. Tidak ada bangunan yang ambruk. Kerusakan hanya ringan. Itu pun sedikit," jelasnya, Rabu (8/6/2016).
Dwi menambahkan, ada dampak serius dari gelombang tinggi ini. Yakni, abrasi di Pantai Baru Pandansimo dan Kuwaru. Informasi yang diperolehnya, Pantai Baru Pandansimo menjadi titik paling parah akibat gelombang tinggi yang terjadi sepekan terakhir ini.
Dia juga mengingatkan para pedagang yang beraktivitas di beberapa objek pariwisata seperti Pantai Depok, Pantai Kuwaru, dan Pantai Baru Pandansimo berhenti sementara waktu.
Sembari menunggu kondisi laut pantai selatan kembali normal. Selain itu, warga juga harus mematuhi garis sepadan pantai, dimana di jarak 200 meter tidak boleh berdiri bangunan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Berdasar prediksi BMKG gelombang laut setinggi 2,5 meter hingga 5 meter masih terjadi hingga, Kamis (9/6/2016),” tutupnya. (Tribunjogja.com)