Hati-Hati saat Beli Tiket Bus di Musim Libur
Penipuan yang terjadi kepada dirinya bermula dari Adi naik ke lantai dua Terminal Giwangan untuk beli tiket ke agen, dia dicegat oleh calo.
Penulis: mrf | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Hati-hati saat membeli tiket bus ke luar kota, terutama saat awal dan akhir libur panjang. Sebab pada saat itu, tindak penipuan oleh calo tiket musiman yang tidak bertanggung jawab kerap terjadi, tak terkecuali di Yogyakarta.
ADI (31) tampak bingung, warga Gunungkidul yang kini bekerja di Jakarta itu mondar-mandir seperti mencari seseorang di Terminal Giwangan, Minggu (8/5) sore. Hingga akhirnya orang yang dicari ditemukan, dia pun langsung marah.
“Saya kan memesan bus ke Jakarta, kenapa ini ke Bekasi? Untung busnya belum berangkat, kalau sudah bagaimana,” katanya kepada sang calo.
Saat Tribun Jogja mendekati Adi seusai protes ke calo untuk bertanya terkait kronologinya, dia sempat enggan menjelaskan. Sebab ketika itu, Adi mengaku tengah meminta sang calo untuk mengembalikan uang tiketnya.
Namun tak selang beberapa lama, dia memanggil Tribun Jogja. Diceritakannya, penipuan yang terjadi kepada dirinya bermula dari Adi memasuki pintu utara Terminal Giwangan.
Ketika naik ke lantai dua untuk beli tiket ke agen, dia dicegat oleh calo.
“Dia bilang bus ke Jakarta, tapi kok ke Bekasi? Kan jauh. Tadi untungnya penumpang di samping saya tanya saya mau ke mana. Sampai akhirnya saya tanya ke supir, dan ternyata rute bus nggak ke tujuan saya,” ujar Adi.
Sementara sang calo saat ditanyai Tribun Jogja terkait insiden salah bus, tak mau banyak berkomentar. Dia mengaku tak tahu bahwa bus yang akan mengantarkan penumpang tak sampai Jakarta, sebab sepengetahuannya, Bekasi di Jakarta.
“Sudah-sudah ya. Saya tetap carikan kok ke tujuannya. Tapi kalau suruh mengembalikan uang, nggak bisa,” jelas dia.
Lain kasus, penumpang bus lain dengan tujuan Jakarta, Asri (23) mengeluh terkait harga tiket yang dibelinya lebih mahal ketimbang tiket bus penumpang lain. Padahal, dia membeli tiket itu sejak dua hari lalu, tak seperti penumpang lain itu.
“Yang hari ini belinya malah cuma Rp 190 ribu, malah ada yang cuma Rp 175 ribu. Sedang saya kena harga Rp 200 ribu. Kenapa nggak seragam? Padahal busnya sama” tanyanya.
Kepala Regu B Terminal Giwangan, Jabarudin menjelaskan terkait harga tiap penumpang yang berbeda merupakan kebijakan agen bus.
Namun dipastikannya, kenaikan harga tiket bus di Terminal Giwangan, terutama ke Jakarta masih wajar.
“Calo-calo, saya rasa masih wajar menaikkan harganya. Kalau terlalu tinggi, penumpang bisa lapor ke petugas, agen bisa langsung ditutup. Itu pemerasan namanya,” tegas Jabar.
Sementara untuk kasus yang dialami Adi, menurutnya disebabkan oleh calo musiman yang muncul saat libur panjang tiba.
Dia pun meminta penumpang yang dirugikan oleh calo untuk melapor ke pos petugas Terminal Giwangan untuk ditindaklanjuti.
“Kalau ada kasus seperti itu, agennya juga bisa kami tutup. Tapi sampai saat ini belum ada penumpang yang melapor ke kami,” ungkapnya. (tribunjogja.com)