Pengajian Bersama Gus Miftah, Badrodin Haiti, dan Aura Kasih

Gus Miftah menyampaikan beberapa hal yang banyak meresahkan masyarakat Indonesia, yaitu tindakan radikal oleh segelintir orang.

Penulis: abm | Editor: oda
tribunjogja/septiandrimandariana
Badrodin Haiti memberikan sambutan kepada jamahaan di Pesantren Ora Aji, Sabtu (16/4/2016) malam kemarin. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ribuan orang berkumpul dalam sebuah majelis, hanya untuk duduk dan mendengarkan siraman rohani.

Ya, itulah kondisi yang kerap terlihat di Pondok Pesantren Ora Aji yang berada di daerah Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gus Miftah, sebagai penceramah yang selalu menyampaikan hikmah dari ilmu-ilmu Allah kepada para jemaah di pesantren tersebut dengan mengambil contoh-contoh kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar.

Dalam pengajian di hadapan ribuan jamaah, Sabtu (16/4/2016) malam kemarin, Gus Miftah menyampaikan beberapa hal yang banyak meresahkan masyarakat Indonesia, yaitu tindakan radikal oleh segelintir orang yang mengatas-namakan agama dan mengklaim bahwa tindakan mereka adalah benar.

Pengajian malam itu tidak hanya dihadiri oleh Gus Miftah dan ribuan jamaah, namun juga dihadiri oleh Jenderal Polisi Badrodin Haiti, penyanyi cantik Aura Kasih dan masih banyak lagi.

Badrodin Haiti pun sempat menyampaikan beberapa hal dalam pengajian tersebut.

"Negara dan rakyat Indonesia bisa makmur dan sejahtera dengan satu syarat, yaitu aman. Keamanan itu bukan saja bisa didapatkan jika Polisi dan TNI saja yang bertugas, namun semua masyarakat bersatu dan ikut membantu untuk menjaga rasa aman itu," tutur Badrodin malam itu.

Ia melanjutkan, ada beberapa hal yang membuat negara ini terganggu keamannannya. Di antaranya kasus narkoba yang merusak generasi muda Indonesia serta radikalisme, terorisme dan intoleransi.

Masalah-masalah ini menurutnya butuh diselesaikan bersama, mulai dari aparat penegak dan seluruh masyarakat.

"Sekarang di Indonesia yang paling banyak sebetulnya terkait narkoba. Hampir seluruhnya sampai pelosok dan desa-desa. Ini sangat mengkhawatirkan generasi kita kalau dibiarkan. Sekarang yang meninggal karena narkoba ada 43 orang perhari, dan kebanyakan adalah orang-orang yang masih di usia produktif," jelasnya.

Selain itu, untuk tindakan-tindakan radikal yang dilakukan oleh segelintir orang yang mengatas namakan agama, merupakan sesuatu yang salah. Orang-orang tersebut tidak menghargai perbedaan dan membuatnya berperilaku seperti itu.

Menurutnya, agama sendiri merupakan elemen yang fundamental dalam kehidupan manusia. Di samping itu, agama juga merupakan sumber moral sebagai petunjuk kebenaran dan pembimbing rohani manusia.

Perbedaan sendiri Badrodin katakan harus kita hargai, karena karena telah dijamin dalam UUD.

"Tindakan-tindakan radikal yang dilakukan oleh segelintir orang ini harus menjadi perhatian kita bersama. Kita harus bersama menjaga negara ini agar tidak terus terjadi hal-hal yang mengganggu keamanan negara ini," pungkasnya. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved