Perbaiki Talut Sendowo, BPBD Dikejar Waktu
Terkait keamanan warga yang rumahnya terancam, Juli menjelaskan saat ini terdapat lima unit rumah yang sudah dikosongkan dan tujuh keluarga.
Penulis: ang | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Selain ancaman arus deras Kali Code, banjir material vulkanik Gunung Merapi yang masih mengendap di wilayah hulu pun mengintai perbaikan talut yang mengancam lima rumah warga itu.
Terlebih saat masa pancaroba intensitas hujan cenderung mengalami peningkatan hingga di atas normal.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Julisetiono Dwi Wasito mengakui pihaknya berkejaran dengan waktu. Pasalnya material vulkanik yang masih mengendap bisa kapanpun terbawa aliran.
“Belum lagi kondisi talut yang setiap hari mengalami penurunan, sehingga semakin membahayakan. Dengan demikian, setelah area berhasil dikeringkan, segera dilakukan perbaikan,” ungkapnya, Selasa (12/4/2016).
Alat berat yang diperbantukan itu, kata Juli, akan disiagakan hingga proses perbaikan selesai dilakukan. Dengan demikian, saat dibutuhkan pembangunan tanggul sementara atau normalisasi aliran siap dilakukan kapanpun.
“Untuk proses perbaikan dilakukan bersama masyarakat. Setelah kering, kerusakan berupa lubang pada talut akan segera diisi (material),” katanya.
Terkait keamanan warga yang rumahnya terancam, Juli menjelaskan saat ini terdapat lima unit rumah yang sudah dikosongkan dan tujuh keluarga diungsikan sementara. Hal tersebut dilakukan hingga perbaikan talut selesai.
“Jika tidak dikosongkan, kondisinya sangat berbahaya. Karena hampir setiap saat talut amblas. Kami tidak tahu sampai kapan talut dapat bertahan,” kata Juli menjelaskan.
Rencana perbaikan akan dilaksanakan mulai Rabu (13/4/2016) setelah tanggul sementara selesai dibangun. Namun belum sempat rencana tersebut terealisasi, Selasa sore tanggul tersebut jebol diterjang arus deras.
Akibatnya perkerjaan harus diulang kembali. Beruntung alat berat sudah terlebih dahulu dinaikan berikut dua pompa yang digunakan untuk mengeringkan titik perbaikan. “Kami tidak bisa melawan alam,” tukas Juli.
Sebelumnya diberitakan talut permanen Kali Code di Dusun Sendowo, Sinduadi, Mlati tiba-tiba ambles, Selasa (5/4/2016) siang. Kondisi tersebut mengancam keselamatan warga lantaran menjadi pembatas sungai dengan pemukiman padat.
Sedikitnya terdapat 26 jiwa yang tinggal di RT 10 RW 56 terancam keselamatannya akibat amblesnya talut sepanjang 30 meter itu.
Dengan kondisi lingkungan yang padat penduduk tersebut, talut dapat sewaktu-waktu ambrol dan membahayakan warga.
Pasalnya talut yang memiliki ketinggian 6 meter tersebut juga menjadi pondasi dari beberapa rumah yang tinggal paling dekat dengan aliran sungai berhulu Merapi itu. (tribunjogja.com)