Stasiun Tugu dan Lempuyangan Bakal Ditata Ulang, Ini Gambaran Konsepnya
Stasiun Tugu maupun stasiun Lempuyangan dapat mendukung interkoneksi ke New Yogyakarta International (NYIA) Kulonprogo.
Penulis: mrf | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan segera menata dua stasiun yang ada di Yogyakarta, dan menjadikan stasiun Tugu bertaraf internasional.
Diharapkan, stasiun Tugu maupun stasiun Lempuyangan dapat mendukung interkoneksi ke New Yogyakarta International (NYIA) Kulonprogo.
Executive Vice President PT KAI Daerah Operasi VI, Hendy Helmi mengungkapkan untuk ke depan, muka stasiun Lempuyangan akan diubah. Jika semula menghadap selatan, muka stasiun itu akan diubah ke utara. Sebab, luas lahan di utara lebih lebar dibanding di selatan.
“Nantinya akan menghadap ke utara, ke stadion Kridosono. Luas lahan di utara kan lebih lebar, kalau di selatan sudah mepet jalan,” ujar Hendy saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kamis (7/4/2016).
Dalam merealisasi rencana itu, PT KAI akan membebaskan beberapa lahan di sisi utara stasiun Lempuyangan terlebih dulu yang saat ini digunakan sebagai gudang. Menurut Hendy, gudang tersebut akan dipindah ke stasiun Kalasan, sesuai harapan Gubernur DIY.
“Pak Gubernur bilang kalau dipindah ke Kalasan supaya tidak ada kendaraan besar masuk kota. Tapi untuk pembebasan lahan itu, kami menunggu izin dari Keraton karena sebagaian lahan merupakan Sultan Ground,” lanjutnya.
Sementara untuk stasiun Tugu, kata Hendy akan diubah menjadi stasiun internasional. Di dalam stasiun Tugu akan ada stasiun check seperti yang ada di bandara.
Nantinya, lokasi stasiun check itu direncanakan akan berada di sisi utara stasiun Tugu saat ini.
“Sama seperti Lempuyangan, perluasan stasiun Tugu juga harus menertibkan bangunan. Karena tanah Keraton, kami juga mau minta izin dulu buat menertibkan,” jelas dia.
Dia pun mengungkapkan, penataan kedua stasiun tersebut memang sudah diperlukan. Menengok kondisi stasiun tersebut dinilai tidak layak, utamanya untuk menyambut ledakan jumlah penumpang seiring dioperasikannya interkoneksi bandara.
“Ya kita kan bisa lihat sendiri sekarang. Stasiun Tugu dan Lempuyangan kurang layak untuk menyambut wisatawan dalam jumlah banyak,” papar Hendy.
Terpisah, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku tak mempermasalahkan rencana PT KAI memanfaatkan Sultan Ground untuk merenovasi stasiun Tugu dan Lempuyangan.
Menurutnya ketika nanti Keraton tengah melakukan verifikasi hak guna bangunan, proses penertiban dapat dimulai.
“Kalau bisa saat penertiban dibentuk tim. Supaya bisa kerjasama dengan kota karena wewenang wilayahnya kan kota,” tutup Sultan. (*)