Ramainya Acara Sewindu Komunitas CB Sleman
Lebih kurang 50 ribu orang hadir pada acara tersebut, mereka berasal dari berbagai kota di pulau Jawa, bahkan ada juga yang dari Sumatera dan Bali.
Penulis: rap | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pekan lalu, puluhan ribu pengendara Honda CB dari berbagai daerah berkumpul di kawasan Kaliurang.
Ramainya pengendara CB ini merupakan bagian dari acara Sewindu HCCS (Honda CB Community Sleman).
Menurut ketua acara Robis Yuliantoro, lebih kurang 50 ribu orang hadir pada acara tersebut, mereka berasal dari berbagai kota di pulau Jawa, bahkan ada juga yang dating dari Sumatera, Bali, dan Kalimantan.
Pada acara tersebut berbagai rangkaian acara digelar mulai pameran motor, atraksi budaya, dan pertunjukan music.
Menurut Robis ramainya acara ini juga pengaruh dari persebaran informasi di sosial media, selain mengundang langsung beberapa klub yang sudah menjalin komunikasi dengan HCCS.
Menurut Robis sebelumnya panitia hanya mengundang dua ribu yang bernaung di bawah induk organisasi CBI yang ada di pulau Jawa.
“Betul-betul tidak disangka bahwa Jogja menjadi magnet bagi siapa saja. Namun dari banyaknya tamu yang hadir, tidak ada kerusuhan atau kesalahfahaman sesama biker yang hadir. Jogja tetap istimewa,” ujar Robis.
HCCS dibentuk dari kesamaan hobby para penggemar motor Honda CB, terutama yang di produksi tahun 70an.
Menurut ketua HCCS Muh. Taufik, sebelumnya di daerah Sleman banyak penggemar CB, namun bingung bagaimana cara mereka untuk saling berkomunikasi dan mencari tempat berkumpul.
Kemudian beberapa penggemar CB di Sleman yang dimotori Kang Topik Mbah Bejo Motor membentuk HCCS.
Saat ini mereka memiliki 25 orang anggota yang aktif, dan banyak sekali simpatisan, namun menurut Taufik, karena mempunyai berbagai kesibukan masing-masing maka banyak dari mereka yang tidak terlalu aktif dalam organisasi HCCS.
Taufik mengatakan bahwa untuk bergabung dengan HCCS hanya bermodalkan memiliki Honda CB, karena itu ialah syarat mutlak.
Selain itu calon anggota juga harus mempunyai dedikasi terhadap organisasi, dan menjaga ‘seduluran’. HCCS mempunyai gelaran rutin tahunan, mulai dari kerja sosial seperti, memberikan santunan kepada panti asuhan, penghijauan, juga acara keagamaan.
Anggota komunitas ini terdiri dari beragam golongan dan profesi, mulai dari pelajar, pedagang, pegawai, hingga mereka yang berprofesi sebagai montir.
Taufik menambahkan bahwa beberapa penyuka motor CB biasanya punya koleksi lebih dari satu.
Hal itu dikarenakan motor tersebut ada yang khusus untuk dipakai harian, ada yang untuk touring, bahkan ada juga yang khusus untuk kontes. (tribunjogja.com)