Joint Berburu Waktu Menggalang Partisipasi
Sejak dideklarasikan pada Minggu 20 Maret, Joint terus membuka pendaftaran bagi masyarakat umum untuk bergabung dalam konvensi hingga 30 Maret.
Penulis: gil | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pada hari Rabu (23/3/2016), dua orang telah mengambil formulir pendaftaran untuk mengikuti konvensi calon Walikota Yogyakarta melalui jalur Gerakan Rakyat Jogja Independent (JOINT) di Kedai Kebun Forum, Jalan Tirtodipuran Yogyakarta. Mereka adalah seorang pengusaha dan seorang konsultan.
Sejak dideklarasikan pada Minggu 20 Maret, Joint terus membuka pendaftaran bagi masyarakat umum untuk bergabung dalam konvensi hingga 30 Maret.
Yustina Neni selaku inisiator Joint mengatakan, telah mendapat banyak respon dari masyarakt yang tertarik dan mendukung konvensi calon Walikota.
"Pendaftaran bisa dilaksanakan di sekretariat kami secara gratis dan terbuka untuk siapa saja tanpa terkecuali. Pendaftar hanya perlu mengisi formulir dan menyerahkan berkas sesuai ketentuan," tutur Neni.
Neni bersama timnya mengakui, kinerja Joint juga sangat diburu waktu.
"Kami harus menjaring banyak calon hingga 30 Maret 2016 karena pada 15 April kami sudah harus mengumumkan pasangan calon terpilih dan mulai mengumpulkan KTP sebanyak 45.000," ujar Neni.
Sistemnya, para pendaftar yang sudah terkumpul, kemudian akan diseleksi oleh tim Kovensi hingga terpilih satu pasang calon.
Penggiat Joint Agung Kurniawan menjelaskan, Joint sedang menyusun orang-orang yang akan masuk dalam tim Kovensi.
"Kita membentuk tim lima, yang terdiri dari Busyro Muqoddas, Edy Suandi Hamid, Bambang Eka Cahyana, dan Yustina Neni, yang akan merumuskan anggota tim kovensi. Tim konvensi berjumlah sekitar sembilan orang dan berasal dari luar Joint. Mereka yang akan menentukan, pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta," ujar Agung.
Ia mengakui belum ada kriteria khusus yang menjadi dasar proses seleksi oleh tim konvensi.
"Sejak mendeklarasikan Joint kami ingin karakternya tentu berbeda dengan yang memimpin Yogyakarta saat ini. Namun juga berharap mereka yang mempunyai karakter berani, kreatif, terbuka, dan jujur," ujar Agung.
Penggiat lainnya, Greg Wuryanto mengatakan Joint ingin memberikan pendidikan politik bagi masyarakat sebagai format berdemokrasi yang sehat dan transparan.
"Bedanya dengan gerakan independen daerah lain, Joint menawarkan mekanisme demokrasi yang berbeda, bukan figur calon yang diutamakan. Karenanya, Joint adalah wadah bagi warga yang gelisah dengan persoalan Yogyakarta saat ini dan ingin memimpin," terang Greg.
Untuk itulah, greg menyebutkan, pendaftaran terbuka bagi siapa saja.
"Anggota partai politik juga bisa mendaftar, namun harus mencopot atau keluar dari format-format terdahulunya, yakni partai. Karena Joint harus bebas dari kepentingan atau kendaraan apapun," ujar Greg.