Nyaris Anarkis, Massa Pendemo Dinsos Bantul Ditenangkan dengan Tahlil
Aksi tersebut menyikapi tersebarnya buku yang dianggap menyinggung warga NU oleh Dinsos.
Penulis: apr | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Anas Apriyadi
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Ratusan massa yang mengatasnamakan Forum Pecinta Tahlil dan Budaya melakukan aksi demonstrasi di Parasamya dan Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Bantul, Selasa (15/3/2016).
Aksi tersebut menyikapi tersebarnya buku yang dianggap menyinggung warga NU oleh Dinsos.
Massa aksi yang terdiri dari GP Ansor Bantul, Banser Bantul, PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Yogyakarta, Pagar Nusa, sejumlah laskar dan elemen NU lainnya melakukan orasi dan membawa berbagai spanduk yang menuntut Dinsos Bantul bertanggungjawab tersebarnya buku 'Sunnah-Sunnah Setelah Kematian' kepada sejumlah Kaum Rois yang sebagian isinya mendiskreditkan amalan warga NU.
Kordinator Umum massa aksi, Kuncoro mengungkapkan tuntutan mereka diantaranya agar Kepala Dinsos Bantul meminta maaf dan menarik peredaran buku tersebut serta memusnahkannya, untuk selanjutnya mengembalikan dana pengadaan buku ke kas negara.
Selain itu mereka juga meminta pejabat yang bertangungjawab atas program buku bermasalah tersebut untuk dimutasi atau dipecat serta Dinsos bisa dibersihkan dari oknum yang meresahkan masyarakat.
"Pakai anggaran APBD boleh-boleh saja kalau memang sudah dianggarkan, yang dimasalahkan isi bukunya meresahkan masyarakat, terutama dari NU," ujar Kuncoro.
Mereka menurutnya menyesalkan tersebarnya buku tersebut karena isinya dianggap menghina tradisi sosial keagamaan yang dilakukan oleh warga NU seperti tahlilan, yasinan, ziarah kubur, dan lainnya, apalagi penyebarannya oleh Dinsos Bantul.
"Kenapa tuntutan kita pelaku harus dimutasi atau kalau bisa dipecat, karena kasusnya sudah dua kali, oknum-oknumnya sama," tuturnya.
Aksi massa berlangsung damai di depan Parasamya Bantul, surat tuntutan diterima oleh Satpol PP Bantul untuk diserahkan kepada Bupati Bantul, setelah itu mereka melanjutkan aksi di Kantor Dinsos Bantul, Kompleks Pemkab II Manding, dan diterima langsung oleh Plt Kepala Dinsos Bantul, Mahmudi.
Aksi di Kantor Dinsos sempat berlangsung panas dengan orasi yang keras disertai cemoohan peserta aksi, tindakan anarkis nyaris terjadi saat Pejabat Dinsos yang dianggap bertanggungjawab yaitu Kasi Kepahlawanan, Kesetiakawanan Sosial dan Pengembangan Kehidupan Beragama Dinsos Bantul Sudadi terlihat di lokasi.
Beberapa massa aksi yang emosi berniat mengejar Sudadi namun dengan segera polisi mengamankan situasi dan membawa pergi Sudadi dari lokasi aksi dengan mobil polisi. Massa yang emosi akhirnya bisa ditenangkan setelah diajak melakukan tahlil bersama di aula Kompleks Pemkab II Manding. (*)