Forum Honorer K2 Magelang Bantah Anggotanya Meninggal Saat Demo di Istana Negara
Permasalahan ini sempat hangat karena aksi demonstrasi ribuan guru honorer K2 di depan istana menjadi perbincangan publik.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Ketua Forum Honorer K2 Kabupaten Magelang, Nunik Nugrahaningsih menepis berita di media online dan sosial yang menyatakan adanya guru honorer hamil yang meninggal saat aksi unjuk rasa di Jakarta.
Dia menyebut, pemberitaan sejumlah media ini tidak benar.
Permasalahan ini sempat hangat karena aksi demonstrasi ribuan guru honorer K2 di depan istana menjadi perbincangan publik.
Di berbagai media sosial dan portal online disebut seorang guru honorer yang tengah hamil dilaporkan meninggalkan dunia dalam aksi itu.
Guru perempuan bernama Dwi Handayani yang disebut-sebut hamil tujuh bulan ini memang merupakan guru honorer K2 di SD Tejosari Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Hanya saja, menurut Nunik, Dwi meninggal di daerah asalnya bukan di depan Istana seperti yang tersebar secara viral di media sosial dan portal online.
“Meninggalnya bukan di Jakarta. Dwi Handayani juga tidak ikut rombongan pergi ke Jakarta karena sedang hamil tujuh bulan,” jelas Nunik, Jumat (12/2/2016).
Dia menjelaskan, Dwi meninggal usai melahirkan bayi prematur di RSU Budi Rahayu Kota Magelang. Pada saat yang bersamaan, rombongan guru honorer berangkat ke Jakarta, Selasa (9/2) lalu.
“Saya menerima kabar duka tersebut saat rombongan sedang dalam perjalanan menuju Jakarta. Kabar duka itu lantas disiarkan ke Jakarta saat aksi demo berlangsung, agar peserta demo dari seluruh Indonesia ikut berbelasungkawa," jelasnya.
Siti Halimah, pegawai Honorer K2 Kecamatan Mertoyudan membenarkan jika kawannya itu tidak ikut rombongan ke Jakarta. Dia juga membenarkan jika kabar duka kematian Dwi sempat dikabarkan di tengah aksi demo agar banyak yang mendoakan. Namun, diduga ada kesalah pahaman sehingga tersebar kabar Dwi meninggal saat demo honorer.
Lebih jauh, Halimah mengingat sosok Dwi yang memang merupakan aktivis yang kerap memperjuangkan nasib pegawai honorer untuk mendapatkan hak-haknya. Bahkan, seminggu sebelum berangkat dia dan Dwi sempat rapat bersama.
“Dia tidak ikut (demo) karena sedang hamil tua," ucapnya.
Pun demikian halnya dengan Sudaryoko, Honorer K2 asal Magelang yang ikut menjadi peserta aksi, meyakinkan bahwa Dwi Handayani tidak meninggal saat mengikuti aksi demonstrasi. Dia menegaskan jika Dwi meninggal saat rombongan hendak berangkat ke Jakarta. (TRIBUNJOGJA.COM)