Gerhana Matahari Total 2016

Masyarakat Yogya Akan Bisa Menikmati Gerhana Matahari 83 Persen pada 9 Maret Mendatang

BMKG Yogyakarta sendiri sudah mengoinformasikan bahwa gerhana matahari total tersebut dapat dilihat dari Yogyakarta dan sekitarnya

Penulis: khr | Editor: Muhammad Fatoni
Universe Today
Ilustrasi Gerhana Matahari Total 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sekitar 33 hari lagi tepatnya 9 Maret 2016, masyarakat Indonesia termasuk Yogyakarta akan mendapatkan peristiwa astronomi yang sangat langka, yaitu gerhana matahari total.

BMKG Yogyakarta sendiri sudah mengoinformasikan bahwa gerhana matahari total tersebut dapat dilihat dari Yogyakarta dan sekitarnya, dengan matahari tertutup sampai 83%.

Kepala BMKG DIY, Tony Agus Wijaya, mengatakan walaupun tidak sampai 100% namun masyarakat Yogyakarta termadsuk beruntung karena lebih dari 75% matahari akan tertutup oleh bulan.

"Ini peristiwa langka, kita beruntung di indonesia dapat menyaksikan gerhana total ini, di Yogya tidak total dan tidak seluruhnya tertutup, tapi kita beruntung sebagian sekitar 83 persen dari lingkaran matahari saat puncaknya akan terutup bulan," jelas Tony Jumat (5/2/2016).

Karenanya, dia mengingatkan akan luar biasa sayang kalau peristiwa sepenting ini dilewatkan, padahal banyak warga dari luar negeri datang ke Indonesia hanya untuk menyaksikan peristiwa langka ini.

Gerhana matahari pertama di abad 21 ini nantinya akan melewati beberapa kota besar di Indonesia mulai dari Palembang, Palangkaraya Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah lalu menuju Ternate dan kemudian mengarah ke Samudera Pasifik.

"Hampir semua wilayah di Indonesia bisa melihat, tapi tidak total kecuali kota-kota yang dilewati lintasannya tersebut," tambah Tony.

Walaupun peristiwa langka ini tidak boleh dilewatkan namun dia juga tetap mengingatkan masyarakat tetap hati-hati karena ada potensi bahaya apabila warga melihatnya dengan mata telanjang.

"Matahari sangat kuat pancaran cahayanya, cukup berbahaya kalau dilihat dengan mata telanjang, apalagi saat gerhana ada perubahan cukup cepat dari sangat terang ke gelap dan mata kita menurut para ahli ada bagian yang tidak terlalu peka dengan kondisi tersebut, mungkin tidak terasa sakit tapi ada cahaya yang masuk," jelas Tony.

Karenanya dia menyarankan masyarakat yang ingin melihat agar menggunakan kacamata filter khusus atau penyaring cahaya matahari , melihat gerhana dengan film rotgen dan bayangan di air pada ember atau media lain tidak disarankan karena cahaya matahari tetap terpantulkan ke mata. Cara yang disarankan yaitu mengunakan .

Kalaupun tidak ada dia menyarankan masyarakat melihat gerhana matahari total melalui pantulan cahaya dengan menggunakan air yang ditaruh di ember ataupun melihat dengan di kolam ataupun sungai yang tenang. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved