Saat Penggrebekan, Ada WNA dan 3 WNI dalam Gudang Sabu Jepara

Saat diminta menjadi saksi terdapat empat orang. Selain polisi, yang ada di dalam gudang yakni satu orang warga negara asing, dan tiga warga lokal.

Editor: oda
Tribun Jogja/ Fauziarakhman
Grafis kronologi 

TRIBUNJOGJA.COM, JEPARA - Ketua RT setempat, Mustofa, mengatakan warga melihat dua truk box datang ke gudang mebel CV Jeparaya Int'l, pada Selasa (26/1/2016) sekitar pukul 14.00 WIB.

Menurut dia, dua truk tersebut menurunkan muatan berupa kardus, yang belakangan diketahui berupa sparepart genset, untuk menyimpan ratusan kilogram sabu. "Warga ya tak curiga, sama sekali tak menyangka itu barang haram," kata Mustofa.

Saat penggrebekan, Mustofa diminta polisi untuk menjadi saksi. Dia pun mengaku melihat langsung saat polisi membongkar sparepart genset berisi sabu tersebut.

"Rata-rata satu genset berisi minimal satu setengah kilogram. Untuk buka sparepartnya itu juga susah, namanya barang baru. Banyak bautnya, harus dibuka satu-satu," ucapnya.

Dari ratusan sparetpart genset yang ada di dalam gudang, diperkirakan terdapat 190-an yang berisi sabu. "Dari hasil pemeriksaan tadi, memang tak semua ada isinya," imbuh dia.

Menurut dia, saat diminta menjadi saksi terdapat empat orang. Selain polisi, yang ada di dalam gudang yakni satu orang warga negara asing, dan tiga warga lokal.

"Di sana ada buku, pulpen, timbangan. Mungkin itu barang mau dibongkar, terus ditimbang, tapi keburu digrebek polisi," katanya.

Menurut Mustofa, satu di antara yang di dalam gudang itu adalah Didi Triyono, warga Perum Regency, Desa Pekalongan RT 07/RW 02, Kecamatan Batealit, Jepara. Disampaikan, gudang tersebut disewa atas nama Didi.

"Saya tahunya dulu waktu mau menyewa, dia datang ke rumah. Terus pas saat syukuran di gudang, saya baru tahu ada warga Pakistan yang ikut," ucapnya.

Warga sekitar, Abdul Kharis, menambahkan sebelumnya warga sama sekali tak curiga jika gudang itu merupakan tempat penyimpanan sabu.

"Di depan gudang kan ada pos ronda, tiap malam selalu ramai. Ya nggak menyangka kalau dijadikan penyimpanan barang haram," ucapnya.

Saat banyak polisi berdatangan, dia justru mengira akan ada reka ulang kasus penjambretan. Sebab, belum lama ini seorang warga, yang rumahnya persis di timur gudang, menjadi korban penjambretan tepat di depan rumah.

"Saya mengira ya berkaitan dengan kasus itu, e malah kasus besar," katanya. (tribunjateng.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved