Kemensos Bantu Program Rehab 240 Rumah Tak Layak Huni

Program tersebut berlangsung hingga 2020. Tahap pertama dimulai pada 2015, dengan membedah sekitar 30 rumah.

Penulis: Yoseph Hary W | Editor: oda
Tribun Jogja/ Padhang Pranoto
Tak kunjung terealisasi, Bantuan Rumah Tak Layak Huni (RTLH) Pemkab Klaten belum juga turun. Sejak medio 2013, bantuan yang turun baru kayu blandar. Adapun empat belas warga di desa tersebut mempertanyakannya, Senin (22/9). (ilustrasi) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Yoseph Hary W

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Sebanyak 240 rumah tak layak huni (RTLH) di delapan desa wilayah Kulonprogo akan mendapat bantuan program Desa Sejahtera Mandiri Kementerian Sosial.

Rencananya, rumah warga yang dianggap tak layak tersebut akan dibedah secara bertahap.

Kabid Sosial Dinsosnakertrans Kulonprogo, Nur Hadiyanto, mengatakan program tersebut berlangsung hingga 2020. Tahap pertama dimulai pada 2015, dengan membedah sekitar 30 rumah.

Setiap rumah, menurutnya, mendapat bantuan senilai Rp 10 juta.

"Rumah sasaran bantuan ini tersebar di enam kecamatan. Kokap, Kalibawang, Sentolo, Temon, Samigaluh, dan Girimulyo," kata Nur Hadiyanto, Senin (11/1/2016).

Meski tahun kemarin bantuan itu diwujudkan berupa bedah rumah, menurutnya, tahun ini dan selanjutnya belum tentu sama realisasinya. Bukan tidak mungkin bantuan melalui program DSM diwujudkan dalam bentuk lain.

"Yang jelas sudah ada pendataan dan inventarisasi PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial)," katanya.

Salah satu rumah yang dibedah melalui program DSM ini adalah milik Bejo di Desa Giripurwo Girimulyo. Dalam bedah rumah itu, sejumlah pejabat Kulonprogo termasuk Wakil Bupati Sutedjo ikut turun lapangan membantu pembangunan.

Selain dibiayai program tersebut, proses pembangunan rumah juga didukung masyarakat sekitarnya. Sutedjo mengatakan bantuan masyarakat baik berupa biaya maupun tenaga sangat meringankan warga yang membutuhkan.

"Dari swadaya masyarakat saja sudah terkumpul Rp 35 juta. Jadi totalnya mencapai Rp 45 juta," ujarnya.

Program bedah rumah di Kulonprogo selama ini juga berjalan tidak selalu bergantung pada bantuan program pemerintah. Pemkab mengundang partisipasi masyarakat untuk membantu sesama yang rumahnya dianggap kurang layak.

Salah satunya di rumah Sakiyem, warga Pendem Sidomulyo Pengasih, akhirnya dibedah atas bantuan swadaya masyarakat dan berbagai pihak.

Berharap rumahnya diperbaiki sejak lama, Sakiyem pun akhirnya merasa senang mendapat bantuan bedah rumah pada Minggu (10/1/2016).

Sejumlah pihak yang ikut membantu bedah rumah Sakiyem antara lain Bazcam Pengasih, Kepala Pelaksana BPBD, Kepala DPPKA, Kepala Dinsosnakertrans, dan KaSat Pol PP Kulonprogo.

Ketua Panitia Bedah Rumah milik Sakiyem, Arif Mutaqin, mengatakan bangunan rumah Sakiyem sudah rapuh sehingga layak dibedah.

"Dia seorang janda yang tinggal bersama anaknya yang juga janda. Hidup pas-pasan," kata Arif. Bedah rumah Sakiyem itu menelan biaya lebih kurang Rp 45 juta dari bantuan berbagai pihak. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved