Ujian Nasional Berbasis Komputer Dinilai Tak Meribetkan Siswa
Pelaksaan UNBK sendiri dirasa memiliki kelebihan dan dinilai sangat membantu siswa dalam pengerjaan soal ujian.
Penulis: una | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rona Rizkhy Bunga Chasan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Berkenaan dengan akan dilangsungkannya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bulan April 2016 mendatang, SMK N 3 Yogyakarta gelar simulasi, Sabtu (9/1/2016).
Simulasi tersebut dilakukan untuk memperkenalkan sistem kepada siswa. Simulasi berlangsung 2 hari yaitu Jumat dan Sabtu, 8-9 Januari 2016.
Kemudian, untuk gladi bersih pelaksanaan UNBK rencananya akan diadakan pada tanggal 21-26 Maret 2016.
Pelaksaan UNBK sendiri dirasa memiliki kelebihan dan dinilai sangat membantu siswa dalam pengerjaan soal ujian.
"Lebih enak ujian menggunakan komputer karena nggak ribet. Misalnya saja ketika menggunakan Lembar Jawaban Kertas (LJK) untuk mengganti jawaban maka harus menghapusnya. Hal tersebut sangat berisiko merusak LJK dan tidak akan terbaca di scanner. Tentunya sangat merugikan kami," ujar Zuhro Lutfi, siswa kelas XII kepada wartawan Tribun Jogja.
Demi kelancaran proses UNBK, pihak sekolah telah melakukan beberapa persiapan diantaranya pendataan jumlah ruangan, jumlah komputer, mendata kerusakan, dan melihat spesifikasi komponennya.
Sejauh ini, sekolah telah menyediakan sekitar 200 an komputer untuk menunjang pelaksanaan UNBK.
Pada simulasi kali ini, sekolah menyediakan 3 ruang lab dan dilakukan 7 sesi simulasi di setiap ruangnya.
Berbeda dengan pelaksanaan simulasi, pada prakteknya nanti sejumlah 6 ruang kelas disediakan untuk pelaksaan UNBK. Dan dihari H pelaksanaannya, akan dilakukan 3 sesi pelaksanaan ujian ditiap ruangan.
Diperkirakan sejumlah 188 siswa akan mengikuti ujian pada sesi pertama, dan jumlah siswa yang sama juga terjadi pada sesi kedua. Terakhir, ujian di sesi 3 akan diikuti oleh 187 siswa.
SMK N 3 Yogyakarta telah mendaftarkan diri sebagai sekolah peserta ujian nasional dengan basis komputer sejak tahun 2015. Dan selama pelaksanaannya, belum ada keluhan yang berarti.
Sekolah biasanya hanya lebih mengantisipasi kekurangan dari segi teknis seperti halnya pemadaman listrik.
Selain dari pada itu, bagi pihak sekolah, ujian nasional berbasis komputer memiliki kelebihan salah satunya dalam hal pengelolaan anggaran.
"Ujian nasional dengan basis komputer tentunya lebih praktis, karena pelaksanaanya tidak akan membutuhkan ruang yang banyak, kemudian dari segi anggarannya sendiri pasti akan menekan anggaran untuk pengawas,'' ujar Drs. Heru Widodo, wakil kepala kurikulum SMK N 3 Yogyakarta. (tribunjogja.com)