Bandara Adi Sucipto Langsung Pecat Porter yang Ketahuan 'Nakal'
Di Bandara Adi Sucipto SOP-nya sudah jelas, dan apabila dipatuhi tentu akan meminimalisir kesempatan porter nakal beraksi.
Penulis: khr | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pihak Bandara Adi Sucipto Yogyakarta mengklaim bandara yang ada di wilayah Sleman tersebut aman dari porter nakal yang sering mengambil barang milik penumpang, seperti yang terjadi di beberapa bandara yang sempat diberitakan.
"Kemarin saya membriefing seluruh porter, ada sekitar 500 orang dan 4 operator," GM Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, Agus Pandu Purnama, di Kantor Angkasa Pura I Jl Solo, Yogyakarta, Jumat (8/1/2016).
Dalam breifing yang dilakukannya, dia mengingatkan pada para porter, seiring dengan adanya pemberitaan porter nakal tersebut, dia juga menekankan kembali SOP dalam rangka menjaga keamanan pengguna jasa atau penumpang.
"Agar tidak terjadi seperti bandara lain, saya selalu memberikan penekanan tentang pelaksanaan SOP pelayanan pengguna jasa dan penumpang," ujarnya.
Menurutnya, di Bandara Adi Sucipto SOP-nya sudah jelas, dan apabila dipatuhi tentu akan meminimalisir kesempatan porter nakal beraksi.
"Begitu penumpang check in kami selau mengingatkan penumpang apakah di bagasinya ada barang berharga atau tidak kalau ada diamankan dan dibawa saja, misalnya laptop atau perhiasan," ujarnya.
Jika penumpang masih kelupaan, prosedur selanjutnya adalah melalui x ray, apabila ada barang berharga disarankan untuk dikembalikan agar dibawa.
Begitu pula saat bagasi keluar, pihaknya juga sudah memiliki CCTV dari berbagai macan sudut untuk memonit0r para porter agar tidak ada celah untuk melakukan tindakan kriminal.
Porter yang ketahuan melakukan tindakan nakal akan segera diproses, sejauh ini sudah ada satu orang porter yang tertangkap dan sudah ditindak
"Tahun lalu kita mendapatkan dari hasil cctv, salah satu porter memanfaatkan koper dengan memasukkan tangannya dan mendapatkan satu power bank, lalu kami tangkap proses kami copot hari itu juga," ujarnya.
Selanjutnya porter tersebut juga sudag diproses ke POM AU dan pihak kepolisian.
"Ini juga agar jadi contoh bagi teman-temannya, kalau terjadi maka kita keluarkan dan blacklist yang artinya dia sudah tidak bisa lagi bekerja di manapun di wilayah Angkasa Pura I," pungkasnya. (*)