Singgah di Candi Gebang, Candi yang Belum Terungkap Sejarahnya

Salah satu candi yang dapat Anda kunjungi adalah Candi Gebang yang berada di dusun Gebang, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, DIY

Penulis: Hamim Thohari | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribun Jogja/Hamim Thohari

Ikuti jalan kecil ini dan juga petunjuk-petunjuk dari papan-papan arah lain hingga nanti sampai ke Candi Gebang.

Meskipun letaknya tidak terlalu jauh dari pusat kota, tetapi letaknya yang cukup tersembunyi membuatnya cukup susah ditemukan.

Biaya

Sesampainya di lokasi candi akan menemukan kompleks candi yang tertapi apik dan terawat.

Untuk memasuki kompleks candi ini pengunjung dewasa dikenakan biaya Rp2 ribu, dan anak-anak Rp1.000.

Lokasi candi ini berbatasan dengan sungai Larang di bagian timur, lahan pertanian dan tegalan pada bagian barat dan selatannnya, serta kebun penduduk di sebelah utara.

Posisi candi Gebang menghadap timur dengan bentuk bujur sangkar dengan ukuran 5,25 x 5,25 meter dengan tinggi 7,75 meter.

Masih berdasarkan data dari BPCB Yogyakarta tidak ada relief yang menghiasi bagian kaki candi.

Pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi terletak di sisi timur. Di dalam bangunan candi terdapa sebuah yoni. Di kanan kiri pintu masuk terdapat relung tempat arca.

Di relung utara terdapat arca Nandiswara sedangkan relung selatan dalam keadaan kosong.


Tribun Jogja/Hamim Thohari
Yoni di dalam Candi Gebang

Konon di relung tersebut tadinya terdapat arca Mahakala. Di sisi barat (belakang) terdapat relung yang diisi dengan Arca Ganesha yang duduk di atas sebuah yoni dengan belalai mengarah ke utara.

Hingga saat ini sejerah pembangunan Candi Gebang masih menjadi misteri. Hanya saja, dari keberadaan lingga, yoni dan arca Ganesha, dapat dipastikan bahwa Candi Gebang merupakan candi Hindu.

Disamping itu, dilihat dari struktur bangunan candi yang tinggi pada bagian kaki mengindikasikan candi itu dibangun pada masa antara tahun 730-800 M.

Meskipun kaki candi cukup tinggi tidak ditemukan tangga untuk naik pintu candi dan selasar di permukaan kaki candi.

Terdapat dugaan, tangga tersebut dibuat dari bahan yang mudah rapuh, seperti kayu, namun belum didapat informasi yang pasti tentang ketiadaan tangga tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved