Atraksi The Jupiter Aerobatic Team Buat Penonton Merinding

Deru pesawat tempur yang merupakan kekuatan TNI Angkatan Udara seakan menghalau mendung sekaligus menarik minat warga Yogyakarta.

Penulis: Santo Ari | Editor: oda
tribunjogja/santoari
Leader the Jupiter, Letkol Penerbang Sri Raharjo melayani permintaan tanda tangan dan foto bersama dari warga Yogyakarta, seusai melakukan atraksi dalam gebyar dirgantara di lanud adisutjipto, Sabtu (19/12). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Santo Ari

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Mendung masih menggantung di langit Yogyakarta saat gelaran akbar Gebyar Dirgantara yang bertema Adisutjipto Air Force Open Base, dibuka, Sabtu (19/12/2015) pagi.

Namun deru pesawat tempur yang merupakan kekuatan TNI Angkatan Udara seakan menghalau mendung sekaligus menarik minat warga Yogyakarta datang ke Lanud Adisutjipto.

Seratusan ribu warga Yogyakarta baik tua dan muda memadati Landasan Udara Adisutjipto. Tempat yang biasanya lapang tersebut dalam sekejap menjadi penuh sesak lautan manusia yang antusias menonton pertunjukan udara hari itu.

Akhir pekan ini langit Yogyakarta dicakar pesawat tempur berbagai jenis. Dalam Adisutjipto Air Force Open Base pengunjung akan dipertontonkan kegagahan pesawat tempur T50 golden eagle dilanjutkan dengan sambaran F16 yang keduanya selama ini bermarkas di Lanud Iswahjudi Madiun, hingga Sukhoi Su-30 yang berasal dari Skadron udara 11 Hasanudin Makasa.

Tak hanya melihat di langit saat fly pass, masyarakat dapat mendekat, menyentuh dan berfoto ria di depan pesawat yang akhirnya terparkir di depan shelter lanud Adisutjipto setelah mempertontonkan raungannya di langit Yogyakarta.

Dalam kesempatan itu masyarakat dibuat berdecak kagum oleh atraksi dari tim aerobatik kebanggaan Indonesia, The Jupiter Aerobati Team.

Seluruh mata memandang langit saat para pilot yang di belakang kemudi pesawat KT-1 Wong Bee melakukan manuver-manuver berbahaya.

Selama hampir 20 menit, The Jupiter menyuguhkan 15 manuver untuk unjuk gigi di kampung halaman mereka. Beberapa manuver yang dibuat adalah Jupiter Roll, Jupiter Roll Back, dan ditutup dengan Bomb Burst.

Manuver Bomb Burst ini dinilai atraksi yang paling spektakuler dan membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi bagi para pilotnya.

Ke enam pesawat semula terbang dengan formasi piramid dan tiba-tiba dalam satu titik mereka akan membentuk lingkaran 360 derajat, dan diakhiri dengan memecah formasi ke segala penjuru.

Leader The Jupiter, Letkol Penerbang Sri Raharjo saat dijumpai di darat mengatakan, bahwa formasi ini yang diperlukan adalah kepercayaan antar pilot, dan konsentrasi tinggi. "Formasi kami pecah ke segala penjuru tanpa melihat satu sama lain," ujarnya.

Sri Raharjo mengatakan, sudah mempersiapkan atraksi ini dengan berlatih selama dua bulan terakhir ini. Ia berharap dengan pertunjukkan The Jupiter dan TNI AU dapat dicintai masyarakat Indonesia terkhusus di Yogyakarta.

"Kami ingin dicintai masyarakat dan ingin mereka tahu keberadaan The Jupiter. Saya tak menyangka apresiasi masyarakat seantusias ini," jelas pria yang memiliki pengalaman sebanyak 4000 jam terbang ini.

Saat para pilot mematikan mesin pesawatnya dan turun dari kemudi, masyarakat yang sedari awal menantikan The Jupiter berebut bersalaman, meminta tanda tangan dan berfoto bersama pilot The Jupiter.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved