CallJack Tidak Masalah dengan Order Fiktif
Jika sang pengendara O'Jack ada yang melakukan order secara fiktif dengan menggunakan aplikasi, dipastikan pengendara tersebut akan merugi.
Penulis: abm | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Septiandri Mandariana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seperti yang telah diberitakan sebelumnya oleh Tribun Jogja, jika seorang pengendara Go-Jek mampu mengangkut penumpang lebih dari 8 dalam setiap harinya, maka pengendara tersebut akan mendapatkan bonus dari perusahaan.
Namun fenomena tersebut nyatanya banyak dimanfaatkan oleh para oknum pengendara Go-Jek yang melakukan order fiktif agar mendapatkan bonus dari pihak perusahaan.
Berbeda dengan CallJack, Nanang Kuswoyo, Founder dari O'Jack Taxi Motor mengatakan, bahwa pihaknya tidak masalah dengan hal tersebut.
Sebab jika sang pengendara O'Jack ada yang melakukan order secara fiktif dengan menggunakan aplikasi, dipastikan pengendara tersebut akan merugi.
"Karena kalau kami sendiri tidak memberikan bonus kepada pengendara walau sebanyak apapun ia mendapatkan pesanan lewat online. Karena dalam perusahaan kami sistemnya flat, jika ada penumpang memesan lewat aplikasi, sang pengendara harus membayar Rp 4.000 hingga Rp 5.000," ujar Nanang.
O'Jack sendiri untuk mengetahui jumlah yang harus dibayar oleh penumpang tergantung pada argo. Sehingga semakin jauh sang driver mengantar penumpang, semakin banyak yang bisa ia dapat.
Namun pemasukan ke perusahaan tetap flat seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
"Ketika penumpang memesan lewat CallJack, akan ada estimasi biaya. Namun itu tidak pasti, karena bisa saja lebih murah jika sang pengendara menemukan jalan tikus, sehingga jarak tempuh lebih dekat dan penumpang pun membayar sesuai dengan yang ada pada argo," ujar Nanang.
Nanang pun memastikan, hal itu tidak terjadi pada perusahaannya yang sudah berjalan sejak lima tahun lalu itu saat menjadi penggagas pertama ojek taxi asal Yogyakarta. (tribunjogja.com)