KSAD: Apel Dandim dan Danrem untuk Samakan Persepsi
Apel tersebut merupakan program reguler TDI AD di bidang teritorial yang bertujuan untuk menyamakan persepsi, pola pikir dan tindakan.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG- Apel yang diikuti 300 Dandim, 44 Danrem, 13 Aster Kasdam dan lainnya hingga jumlahnya mencapai 576 personel dimulai, Selasa (17/11/2) hingga Jumat (20/11).
Rencananya akan datang sejumlah narasumber antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Desa, Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo maupun pembicara lainnya.
Menurut Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Mulyono, apel Danrem dan Dandim tahun 2015, merupakan program reguler TDI AD di bidang teritorial yang bertujuan untuk menyamakan persepsi, pola pikir dan tindakan para Dandim dan Damrem dalam melaksanakan kebijakan TNI AD.
Bagi TNI AD penyamaan pandangan, kata jenderal bintang empat itu, merupakan hal penting untuk pembinaan teritorial di wilayahnya berjalan dengan baik dan benar serta tercapainya tugas pokok TNI AD.
Kegiatan ini juga sebagai sarana mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun konsolidasi 2015, yang sebulan lagi akan berakhir.
“Akhir-akhir ini TNI AD banyak mendapatkan tugas dari pemerintah untuk membantu program-program unggulan kementerian maupun lembaga lainnya. Kembalinya kesadaran dan kepercayaan masyarakat juga ditunjukkan hasil survei beberapa tahun terakhir yang salah satunya menempatkan TNI sebagai salah satu institusi paling dipercaya masyarakat,” tandasnya.
Dalam apel itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Mulyono meminta para Dandim dan Danrem bisa mengendalikan diri agar tidak melanggar norma dan etika prajurit. Mulyono mengatakan, Danrem dan Dandim jangan terlena dengan kondisi saat ini.
Sebab, upaya pelemahan fungsi pembinaan teritorial akan terus ada. Mulyono juga menyinggung adanya Dandim yang menjadi contoh tidak baik, karena tidak bisa mengelola dirinya sendiri.
"Saya tekankan, agar para Dandim dan Danrem dapat menghindari perilaku negatif di masyarakat. Godaan Danrem dan Dandim cukup besar, dari dalam maupun luar, maka harus bisa mengendalikan diri," katanya. (tribunjogja.com)