Singapura Komentar Pedas Bencana Kabut Asap
Singapura kembali bersuara pedas menanggapi musibah kabut asap yang menyelimuti Sumatera dan Kalimantan, serta berdampak ke Negara Singa itu
TRIBUNJOGJA.COM - Singapura kembali bersuara pedas menanggapi musibah kabut asap yang menyelimuti Sumatera dan Kalimantan, serta berdampak ke Negara Singa itu.
Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan menyatakan, kabut asap yang mengepung Singapura selama hampir 3 bulan terakhir adalah tragedi kemanusiaan dan juga tindak kriminal.
"Ini bukan bencana alam. Ini merupakan tragedi yang yang dibuat manusia tak bertanggung jawab, vandalisme terhadap masyarakat dan lingkungan," ucap Balakrishnan, dalam sebuah forum di Singapura, Selasa (3/11/2015).
Balakrishnan kembali menekankan akan pentingnya tekanan dalam bentuk hukum dan bisnis terhadap perusahaan-perusahaan yang disinyalir terlibat aksi pembakaran hutan.
"Kita juga perlu meningkatkan kerja sama regional dan internasional untuk menerapkan langkah hukum yang efektif dan tekanan komersial kepada sejumlah perusahaan," ucapnya.
Menlu yang baru dilantik bulan lalu ini juga menyatakan, perusahaan seharusnya lebih transparan dalam pengelolaan manajemen bisnis dan kebijakan yang dilakukan.
Forum yang digelar di Singapura ini dihadiri lebih dari 500 pebisnis, investor, organisasi non-profit, dan pakar kebijakan yang berkumpul untuk membahas mengenai solusi terhadap perubahan iklim dan upaya mencapai pembangunan berkelanjutan.
Kabut asap ikut menjadi topik yang disinggung. Pengamatan Kontributor Kompas.com di Singapura, Ericssen, dalam empat hari terakhir, langit Singapura untuk pertama kalinya cerah sejak pertengahan Agustus lalu. (*)
