Disbud DIY Bakal Pentaskan Teater Kolosal "Rebutan Cupu Manik Hasthagina"
Kegiatan ini akan dilakukan di Lapangan Paseban Bantul dan bisa disaksikan secara gratis oleh masyarakat Yogyakarta.
Penulis: abm | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Kebudayaan DIY akan menyelenggarakan Pentas Teater Kolosal dengan judul "Rebutan Cupu Manik Hasthagina", Sabtu (24/10/2015) mendatang, pukul 19.30 WIB.
Kegiatan ini akan dilakukan di Lapangan Paseban Bantul dan bisa disaksikan secara gratis oleh masyarakat Yogyakarta.
Pentas ini melibatkan sebanyak 250 anak muda se-DIY untuk menjadi aktor, pemain musik, artistik dan lainnya untuk cerita "Rebutan Cupu Manik Hasthagina" nanti.
Untuk pentas tersebut, Dinas Kebudayaan DIY menggaet seorang sutradara muda bernama Ahmad Hasfi Asmaralaya, yang akan membuat karya teater tersebut menjadi lebih berwarna lagi.
"Pementasan ini saya buat humor. Jadi nanti penonton datang untuk melihat pertunjukan dan memahami cerita, bukan untuk berpikir pesan apa yang terdapat dalam cerita tersebut," ungkap sutradara yang biasa disapa Hasfi kepada awak media, dalam jumpa persnya di Kantor Dinas Kebudayaan DIY, Senin (19/10/2015) siang.
Dalam jumpa pers itu pun dihadiri pula oleh Agus Amrullah, Kasi Rekayasa Budaya Dinas Kebudayaan DIY, Suharmono Arimba, Produser pementasan tersebut, dan beberapa pemeran yang akan tampil dalam Pentas Teater Kolosal "Rebutan Cupu Manik Hasthagina" nanti.
Hasfi mengatakan, inti dari cerita yang akan ditampilkan pada pementasan nanti adalah sebuah perebutan kekuasaan.
Dari cerita tersebut pihaknya ingin menyampaikan kepada masyarakat yaitu sebuah perebutan kekuasaan bak seperti hewan yang sedang memperebutkan sesuatu dengan hewan lainnya.
Dalam cerita itu pun akan disisipkan berbagai masalah yang terjadi di Indonesia sendiri seperti di antaranya kejahatan, korupsi dan lainnya, yang dilakukan oleh orang-orang tertentu.
Ia pun ingin memperlihatkan kepada masyarakat, bahwa hal tersebut merupakan sebuah perilaku yang tidak pantas terjadi dan dilakukan oleh masyarakat.
Jadi, pementasan ini pun selain berbau humor juga memberikan pesan moral kepada masyarakat untuk berperilaku yang benar.
Pementasan ini ia katakan sudah disiapkan sejak Juli 2015 lalu. Berbagai persiapan pun sudah dipersiapkan, seperti artistik, busana yang akan dikenakan para aktor, pemain musik dan lainnya.
Hingga saat ini untuk persiapan sendiri sudah siap lebih dari 90%. Dan nantinya akan di sajikan sebanyak tiga panggung, yang akan memperlihatkan setting panggung dengan suasana yang berbeda.
"Panggung utama di tengah, dan ada panggung kanan dan kiri juga. Pada pementasan nanti untuk musik sendiri akan dimainkan tiga jenis alat musik yang berbeda, seperti Pelog, Kombo dan Gesek," ujarnya. (*)