Pesawat Water Bombing Terus Lakukan Pemadaman

Enam unit pesawat terbang dan helikopter water bombing bantuan dari negara-negara sahabat terus melakukan pemadaman api di Sumatera Selatan

ABC News/NASA Earth Observatory
Foto satelit yang diambil pada 24 September 2015, memperlihatkan penampakan asap yang mengepul di atas wilayah Kalimantan dan Sumatra, akibat kebakaran hutan Indonesia. 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Enam unit pesawat terbang dan helikopter water bombing bantuan dari negara-negara sahabat terus melakukan pemadaman api di Sumatera Selatan.

Malaysia memberikan bantuan pesawat Bombardier Pelican CL415 dan helikopter Dolphin yang bertugas memandu (spotting) pemboman air dari udara.

"Pesawat ini sangat efektif karena mampu mengambil air di sungai, danau dan laut secara cepat. Sekali terbang membawa enam ribu liter," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kepada Tribun, Jumat (16/10/2015).

Pada Kamis (15/10/2015), pesawat Bombardier Pelican CL415 mampu menjatuhkan air sebanyak 26 kali di daerah Cengal, Kab. OKI, Sumatera Selatan.

Singapura mengirimkan 2 unit helikopter Chinook. Dijelaskan, satu heli masih perbaikan karena mengalami rotor kerusakan.

Sedangkan Australia mengirimkan 2 unit pesawat yaitu Hercules Bomber 32 yang mampu mengangkut 15.000 liter air dan pesawat TC690 Birddog 376 yang berfungsi spooting pemboman air.

Untuk mengoperasikan pesawat dan heli tersebut terdapat 104 personil asing terdiri dari 48 orang dari Singapura, 30 personel dari Malaysia, dan 26 personel dari Australia.

Sementara itu, Jepang akan memberikan bantuan bahan kimia (fire extinguisher berbentuk foam agent) sebanyak 3 ton. Pengiriman ke Palembang dilakukan dua kali yaitu 1,5 ton pada 17/10/2015 dan 1,5 ton pada 19/10/2015.

"JICA berencana akan menyerahkan kepada BNPB di Palembang pada 17 Oktober 2015. Tim BNPB dan JICA sudah melakukan koordinasi," jelasnya.

Rencana bahan kimia ini akan digunakan untuk water bombing dengan pesawat dari Indonesia.

Malaysia keberatan menggunakan bahan kimia untuk water bombing.

Untuk memadamkan api ini, Indonesia telah menggunakan bahan kimia yang ramah lingkungan sebanyak 60 ton.

Hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut bantuan dari negara lain seperti Rusia, Tiongkok, Korea, dan Thailand yang sebelumnya menyatakan akan memberikan bantuan.

Kementerian Luar Negeri masih terus menjajagi lebih lanjut bantuan tersebut. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved