Pulau Sumatera dan Sulawesi Muncul di Ramalan Cupu Kyai Panjolo
Setiap kali dibuka, di atas kain-kain mori tersebut terdapat simbol-simbol atau barang yang menginteprestasikan ramalan dalam satu tahun ke depan.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Iwan Al Khasni
Ritual adat pembukaan Cupu Kyai Panjolo disaksikan ribuan warga dari berbagai pelosok di wilayah DIY dan Jawa Tengah. Acara tradisi itu digelar di Dusun Mendak, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Gunungkidul Selasa, (13/10/2015) dinihari.
APA menariknya? sebagian masyarakat percaya setiap dibuka, akan muncul simbol simbol yang menyerupai gambar tertentu dan dipercaya bagian dari tanda 'ramalan' kehidupan dalam satu tahun kedepan.
Apa itu Cupu Panjolo? dia merupakan benda pusaka yang berupa tiga buah guci yang disimpan di dalam kotak kayu berukuran lebar 35 centimeter, panjang 20 centimeter dan tinggi 15 centimeter.
Ketiga guci atau cupu tersebut terdiri dari cupu paling besar bernama Semar Kinandu, yang agak kecil Kalang Kinantang sedang yang paling kecil Kenthiwiri ini disimpan di rumah Dwijo Sumarto.
Ketiga guci atau cupu yang disimpan dalam kotak kayu yang diperkirakan berusia lebih dari 500 tahun tersebut kemudian dibungkus dengan kain mori tebal.
Kain pembungkus inilah yang dibuka setiap tahun pada malam Selasa Kliwon Mongso Kapapat sesuai dengan penanggalan jawa.
Setiap kali dibuka, di atas kain-kain mori tersebut terdapat simbol-simbol atau barang yang menginteprestasikan ramalan dalam satu tahun ke depan.
Berikut gambar yang muncul pada pembukaan Cupu Kyai Panjolo 2015 yang dipimpin oleh sesepuh trah Eyang Seyeg.
Muncul kulit kayu, gambar bintang kecil berwarna biru, huruf ABD, pohon jagung berbuah satu namun tidak ada daun dan kepala singa mengaum mengarah ke Selatan.
Ada pula gambaran tombak lengkap dengan gagangnya, bintang kecil berwarna cokelat, gambar kayon, kepala monyet, ubin, huruf U, anak kembar, ikan air tawar.
Selain itu, telapak gajah dan telapak kaki manusia yang posisinya sejajar, seorang perempuan berdiri, coretan vertikal mirip angka 1, Gunung.
Perahu layar, huruf M dan N, orang berdiri dengan kaki diangkat memakai caping, kemudian gambar kepala kucing, pulau Sumatera dan Sulawesi, huruf arab Syin, huruf G dan tetesan darah, bercak darah melingkar.
Tahun lalu 2014, pembukaan Cupu Panjolo memunculkan 25 simbol yang terbaca oleh keluarga trah Eyang Seyeg.
Simbol-simbol yang berhasil dibaca antara lain gambar seorang perempuan bertubuh gemuk menghadap barat daya. Sisi tenggara ada gambar ikan laut dan ada kulit pohon.