Mobil Hybrid Mahasiswa UNY Bisa Ngebut 100 Km Per jam
mobil balap ini menggunakan tenaga bensin, sembari tenaga listrik diisi. Dengan sekali tombol switch, mobil dapat beralih menggunakan tenaga listrik
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tipisnya cadangan minyak bumi saat ini, membuat masyarakat sedang berlomba-lomba untuk mencari sumber energi baru dan terbaharukan.
Mobil pun dikembangkan untuk dapat semakin efisien dengan teknologi yang paling baru.
Seperti yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Tim Garuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang berhasil merancang mobil balap hybrid bertenaga listrik dan berbahan bakar bensin dalam satu mesin.
Public Relation Officer Tim Garuda UNY, Dyah Nurul Fajar, menuturkan, konsep mobil hybrid ini adalah mesin yang mempunyai dua sumber tenaga, yaitu listrik dan bensin.
Disaat digunakan, mobil balap ini menggunakan tenaga bensin, sembari tenaga listrik diisi. Dengan sekali tombol switch, mobil dapat beralih menggunakan tenaga listrik.
"Mesin dapat diswitch, apabila kita menggunakan bensin, yang listrik terisi ulang. Nanti ketika tenaga bensin habis, tenaga listrik menjadi pendorongnya," ujar Dyah, Kamis (24/9/2015).
Mobil balap ramah lingkungan dikembangkan langsung oleh mahasiswa UNY yang tergabung dalam GarudaUNY, dengan waktu cukup singkat hanya enam bulan.
Mulai dari perancangan rangka mobil, aplikasi mesin, dan uji coba membutuhkan waktu yang singkat.
Kurang lebih ada 48 mahasiswa yang mengembangkan mobil hybrid ini. Tim bukan hanya mahasiswa jurusan Teknik Otomotif, namun lintas jurusan yang berminat dalam hal pembuatan mesin.
Kendala
Pembuatan mobil hybrid ini pun tak lepas dari kendala. Kesulitan yang dihadapi oleh Tim Garuda UNY adalah pada proses penyediaan bahan.
Beberapa bahan tertentu seperti ban dan velg ring 10, tidak tersedia di Indonesia, sehingga harus mengimpor dari luar negeri.
Selain itu tim sempat terkendala dengan pembiayaan.
Dana yang didapat tim berasal dari Kampus, namun sebagian lainnya berasal dari pihak sponsor yang tak hanya menyuntikkan dana namun juga bahan-bahan pembuatan mobil.
"Ban dan velg harus impor. Ban ring 10 itu kami impor dari Amerika. Pembiayaan agak susah, dari Kampus saja dulu, tetapi juga ditambah dengan sponsor yang menyokong, termasuk bahan-bahan dari sponsor juga," ujarnya.
Mobil berangka karbon dengan kapasitas 119 cc ini dapat melaju dengan kecepatan lebih dari 100 km per jam, dan kecepatan rata-rata mencapai 60-70 km per jam.
Dengan mesin hybrid, mobil menjadi irit bahan bakar, dan polusi juga dapat berkurang.
Prestasi
Beragam prestasi telah diraih mobil Garuda UNY ini, seperti The Best Creative Technology dalam 2013 International Student Green Car Competition (ISGCC) di Korea Selatan.
Pada tahun 2014, Garuda UNY keluar sebagai 1st Winner Acceleration dan 1st Winner Endurance untuk kategori mobil Hybrid.
Baru-baru ini, pada tahun 2015 ini dengan mobil H15 berhasil meraih Best of The Best (1st winner overall) dalam 2015 ISGCC di Korea Selatan.
Tim pun berhasil menempati posisi 29 overall dan 5th Efficiency dalam 2015 Student Formula Japan SAE dengan teknologi mobil ICV (Internal Combustion Vehicle).
Dyah menuturkan, banyak pengalaman yang dialami oleh tim Garuda UNY, untuk meraih juara.
Seperti pada Mei 2015 silam, pada ajang ISGCC 2015 di Korea, tim sempat mengalami kebocoran ban belakang di lap delapan pada sesi ketahanan.
Namun, pembalap tetap memacu kendaraannya walaupun udara di ban sampai habis.
Teknologi mobil pun sempat ditiru oleh tim Korea dari segi rangka konstruksi. Padahal, sebelumnya di Korea, tim-tim korea belum mengadaptasikan mobil seperti tim Garuda UNY.
Namun, tim tak terus patah arang, malah terus bersemangat.
"Ketika lomba, keajaiban dan bantuan dari Tuhan. Waktu sesi endurance, bab belakang kita bocor di lap kedelapan. Bocor, habis anginnya. Tetapi racer terus memacu. Alhamdulillah, kami tetap menang," ujarnya.
Tim Garuda UNY akan terus mengembangkan mobil-mobil baru, seperti mobil irit, dan mobil balap lainnya.
Tahun depan, Garuda UNY, sudah menrancang-rancang mobil berteknologi baru lagi.
"Kami sedang mengembangkan mobil terbaru lagi, setelah dua tahun dengan pengembangan mobil yang sama. Kami akan fokus ke mobil irit, sehingga nanti dapat digunakan oleh masyarakat," pungkasnya. (tribunjogja.com)