Mono Pohon : Boa Mini Dengan Motif Memikat
Ada beberapa jenis ular yang cocok dipelihara pemula, yang pasti ular ini tidak berbisa. Salah satunya adalah mono pohon atau Papuan Tree Boa.
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ingin memelihara ular tapi masih takut-takut. Tenang, ada beberapa jenis ular yang cocok dipelihara pemula, yang pasti ular ini tidak berbisa.
Salah satunya adalah mono pohon atau Papuan Tree Boa.
Bentuknya yang kecil dan makanan berupa cicak memudahkan perawatan ular jenis ini. Mono Pohon termasuk jenis ular Boa mini atau terkecil di dunia.
Meski sudah berusia belasan tahun, Mono Pohon atau kerap disebut Monop hanya memiliki ukuran sebesar dua ibu jari orang dewasa.
Pemilik nama ilmiah Candoia Carinata Carinata ini merupakan ular dari keluarga Boa yang gemar bertengger di batang atau ranting pohon.
Di alam liar, mono pohon yang termasuk hewan nokturnal ini, aktif melakukan perburuan di malam hari.
Disebut Boa Papua, lantaran populasinya memang banyak ditemukan di kepulauan Indonesia bagian timur, mulai Papua hingga Papua perbatasan papua nugini dan kepulauan Halmahera.
Mono pohon memiliki variasi warna dan motif yang beragam. Mulai kuning, hitam, coklat, merah, putih hingga oranye.
Berbagai warna dan motif inilah salah satu kelebihan mono pohon yang sukses memikat para pehobi.
Motif dan warna mono pohon di kalangan pehobi biasanya disepakati dikelompokkan berdasarkan asal daerahnya.
Misalnya, untuk mono pohon yang berasal dari wilayah Waigeo Papua, disebut waigeo, pun demikian dengan yang berasal dari wilayah Kofiau juga disebu Kofiau.
Andi Alamsyah adalah salah satu pehobi yang sempat memelihara beberapa jenis mono pohon.
Menurut Andi, di kalangan pehobi, ular dengan motif strip, yakni memiliki motif garis yang tak putus dari pangkal ekor hingga kepala biasanya dibanderol lebih mahal.
"Kalau yang motif biasa, bukan strip, biasanya harganya di bawah yang strip, tapi itu tergantung kondisi si ular juga. Kesehatan juga sangat menentukan harga," ujar anggota Serpiente ini, sebuah komunitas yang dibentuk oleh para pecinta ular, Jumat (11/9/2015).
Bagi pemula yang hendak memelihara ular, mono pohon papua, memang pantas menduduki peringkat pertama untuk dipilih.
Selain motif dan warnanya cantik, harganya juga relatif terjangkau. Untuk bayi monop biasa, dibanderol 150 keatas. Sedangkan untuk bayi monop strip bisa lebih mahal.
Selain mono pohon papua, ada yang berasal dari Halmahera. Ukuran monop asal Halmahera lebih besar.
Harganya di pasaran juga sedikit lebih mahal. Untuk motif biasa, ular dewasa, rata-rata dibanderol sekitar Rp 250 ribu ke atas.
"Kalau harga sebenarnya tergantung motif dan warna. Semakin unik dan jarang ada, maka harganya lebih mahal," imbuh Dicky, pehobi reptile yang sudah lima tahun terakhir memelihara berbagai jenis ular, termasuk yang berbisa. (tribunjogja.com)
Makan siang di kantor? Delivery makanan area Jogja aja, klik makandiantar.com