Hanya di Musim Kemarau, Foto Selfie di Atas Sesek Progo

Jembatan bambu yang asri di atas hamparan air aliran Sungai Progo saat kemarau memang menjadi kombinasi yang cukup menarik untuk difoto.

Penulis: apr | Editor: oda
tribunjogja/anaspriyadi
Warga memanfaatkan sesek progo di mangir untuk berfoto. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Anas Apriyadi

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sebuah jembatan kecil atau sesek dari bambu yang membentang di atas Kali Progo sebagai penghubung dua desa di dua kabupaten yaitu Mangir, Sendangsari, Pajangan di Bantul dengan Ngentakrejo, Lendah di Kulonprogo.

Jembatan yang hanya ada saat musim kemarau ini kini mulai menarik banyak pengunjung yang ingin melihatnya.

Berdiri di atas Kali Progo, jembatan ini sebenarnya cukup ekstrim karena lebarnya kurang lebih hanya sekitar satu meter dan tidak memiliki pembatas di sisi kanan kirinya.

Meski cukup ekstrim, sesek ini ramai dilewati oleh masyarakat yang ingin menyeberang, baik untuk keperluan bekerja di kantor, sekolah, berdagang, dan keperluan lainnya.

Karena hanya bisa dilewati satu kendaraan dalam satu arah, penyeberang harus rela bergantian agar tidak berpapasan di tengah kali yang tentu akan berbahaya.

Untuk menyeberang di atas sesek kita juga perlu menjaga keseimbangan untuk berjalan lurus.

Suradi, warga Ngentakrejo yang biasa mengelola jembatan tersebut mengungkapkan sesek bambu itu baru dibuat sekitar dua bulan lalu olehnya dan teman-temannya ketika datang musim kemarau dimana debit air Kali Progo mulai turun.

"Ini hanya ada pas kemarau, kalau musim penghujan kita menyeberangkan pakai perahu," katanya pada Minggu (23/8/2015).

Suradi dan kawan-kawannya biasanya memang melayani penyeberangan di lokasi tersebut dengan perahu.

Sekarang dengan adanya sesek, penyeberang tinggal membayar Rp 2000 sebagai uang perawatan jembatan yang dibuat swadaya tersebut.

Menurutnya tiap harinya jembatan tersebut bisa dilewati ratusan kendaraan roda dua. "Tapi kalau Minggu yang lewat malah sepi karena sekolah libur, paling cuma yang mau main," ungkapnya.

Meski begitu ada fenomena menarik yang terjadi pada tahun ini, Sesek Mangir ternyata banyak dikunjungi muda-mudi pada akhir pekan. Mereka datang tidak untuk menyeberang, namun untuk berfoto ria di atas sesek tersebut.

Suradi memperkirakan ketika akhir pekan ratusan orang bisa datang ke jembatan tersebut layaknya lokasi wisata. "Sekarang yang selfie malah lebih ramai dari yang lewat kalau hari Minggu," terangnya.

Banyaknya pengunjung juga membuat para penjaga jembatan harus mengatur agar kendaraan bisa tetap lewat dan tidak terhalang kerumunan orang-orang yang ingin berfoto ria.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved