Goa Caraka, Game Berbasis Android untuk Media Pembelajaran Aksara Jawa

Game pun bisa disulap menjadi wahana pembelajaran yang menarik, belajar pun terasa menyenangkan.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/RENDIKA FERI KURNIAWAN
Dandelion Team memamerkan game buatannya, Goa Caraka, game android media pembelajaran bahasa jawa, Kamis (13/8/2015). 

TRIBUNJOGJA.COM - Bagi sebagian orang, belajar melalui buku mungkin bisa jadi hal yang membosankan untuk dilakukan. Namun sekarang, dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, game pun bisa disulap menjadi wahana pembelajaran yang menarik, belajar pun terasa menyenangkan.

Adalah Goa Caraka, game ponsel pintar berbasis android yang menyajikan wahana pembelajaran Aksara Jawa yang dirancang oleh sekelompok mahasiswa dalam program kreativitas mahasiswa (PKM).

Mereka adalah Safrizal Ariyandi, Miftahul Achyar, Eko Sri Wahyuni, Rimawanti Fauzyah, dan Ridazis Faranto Najid yang kesemuanya adalah mahasiswa Teknik Informatika dan Teknologi game, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

Latar belakang pembuatan game ini berawal dari rasa keprihatinan mereka terhadap minat generasi muda untuk belajar Aksara Jawa yang semakin menurun. Anak-anak muda malas untuk mempelajarinya karena aksara tersebut susah dipelajari hanya dengan buku teks biasa.

"Aksara Jawa ini sulit untuk dipelajari, sehingga anak-anak muda cenderung malas untuk mempelajarinya," ujar Safrizal Ariyandi, Co Founder Dandellion Team, Kamis (13/8/2015).

Game bergenre petualangan ini menceritakan seorang petualang yang menyusuri sebuah gua besar bernama Caraka. Ia mempunyai misi untuk mengumpulkan batu bertuliskan aksara Jawa ke dalam sebuah gerobak dorong untuk membentuk aksara tertentu.

Fitur-fitur lain pun disematkan, seperti Pepak Bahasa Jawa Digital. Seperti laiknya buku pepak biasa, aplikasi ini menampilkan seluruh aksara Jawa secara runtut, dan lengkap. Pengguna dapat dengan mudah paham dan cepat mengerti.

Tak hanya aksara Jawa lengkap yang ditampilkan, game ini juga dapat mengeja bunyi dari aksara yang dipilih. Selain itu, pengguna diajari untuk menulis aksara dengan baik dan benar.

"Tak hanya game saja, nanti pengguna dapat juga belajar aksara jawa secara interaktif lewat fitur Pepak Bahasa Digital, dari cara menulis sampai mengejanya," ujar Eko, ketika ditemui di Pameran Game Indie In.Game, di Jogja Digital Valley, Kamis (13/8/2015).

Lama pembuatan game edukatif ini selama empat bulan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, dengan menggunakan mesin unity, lima orang mahasiswa yang tergabung menjadi Dandelion Team berhasil merancangnya secara otodidak.

Kemudian, pada Juni 2015, game berjudul Goa Caraka ini resmi di launching di Play Store Google. Respon masyarakat akan game ini cukup banyak. Sampai Agustus 2015, game ini telah diunduh sebanyak 100 kali.

"Respon masyarakat cukup bagus, sejak dilaunching juni 2015 silam, hampir sudah 100 kali diunduh. Feedbacknya pun positif, siswa sekolah dapat menggunakannya untuk belajar," ujar Rimawanti Fauzyah, salah satu developer.

Goa Caraka, pertama kali dipamerkan di ajang In.Game (Indonesia Indie Game Festival) yang diselenggarakan Kamis (13/8) di Jogja Digital Valley. Pameran game indie ini menampilkan sebanyak 24 game multiplatform buatan developer lokal Indonesia, dan

Ajang pameran Game Indie ini baru pertama kali diadakan di Yogya, khususnya di JDV sendiri. Dengan menggaet developer dari studio lokal baik di Yogya dan seluruh Indonesia untuk memamerkan karya game buatan tangannya sendiri.

"Animo masyarakat cukup bagus ya, dengan adanya pameran ini dapat menampung kreativitas dari para developer lokal untuk unjuk gigi di bidang dunia kreatif digital, harapannya tahun depan bisa dilaksanakan lagi," ujar Frida Dwi, Panitia In.Game.

Selain game studio yang dipertontonkan, tujuh komunitas developer game pun turut bergabung meramaikan pameran, seperti komunitas GameLan dari Yogya dan banyak komunitas dari berbagai daerah. (rendika ferri k)

Sumber: Tribun Jogja
Tags
game
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved