Sejuknya Kebun Teh di Bukit Menoreh

Area kebun teh memiliki udara yang cukup sejuk. Sejuknya udara dan hamparan kebun teh yang menghijau membuat pengunjung merasa nyaman dan rileks.

Penulis: Hamim Thohari | Editor: oda
Tribun Jogja/ Hamim Thohari
Kebun teh di Bukit Menoreh. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Meskipun Yogyakarta bukanlah daerah yang dikenal sebagai penghasil teh, tetapi di wilayah barat Yogyakarta terdapat kebun teh yang telah ada sejak tahun 1990.

Tepatnya kebun teh tersebut berada di Dusun Nglinggo Timur, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo.

Jika dari pusat kota Yogyakarta, lokasi kebun teh tersebut berjarak sekitar 45 kilometer dan berada di area perbukitan Menoreh.

Karena berada di area perbukitan dengan ketinggoan sekitar 800 meter di atas permukaan laut, area kebun teh memiliki udara yang cukup sejuk.

Sejuknya udara dan hamparan kebun teh yang menghijau membuat pengunjung merasa nyaman dan rileks.

Selain itu, bagi siapa saja yang mengunjungi kebun teh Nglinngo bisa menyaksikan deretan perbukitan Menoreh yang ditumbuhi oleh pohon pinus.

Sukohadi, salah satu pemilik kebun teh di area tersebut menyatakan, di Nglinggo terdapat 57 hektar kebun teh yang produktif, 15 hektar kebun yang kurang produktif.

"Hampir 98 persen kebun teh di Nglinggo ini dimiliki oleh masyarakat, hanya sekitar 2 hektar yang merupakan kebun milik PT. Pagilaran," ujar Sukohadi.

Dikatakannya, meskipun kebun teh di kawasan tersebut sudah ada sejak tahun 1990, tetapi baru pada awal tahun 2015 banyak pengunjung yang menikmati keindahannya.

Seiring dengan mulai ramainya wisatawan yang mengunjungi kebun teh Nglinggo, masyarakat setempat berinisiatif membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pagerharjo.

Beragam fasiltas yang menunjang kenyamanan pengunjung pun disediakan oleh masyarakat, mulai dari area parkir, beberapa warung yang menyediakan makanan dan minuman, musola, dan toilet.

Karena menawarkan pemandangannya yang indah, kegiatan utama yang dilakukan pengunjung di area kebun teh biasanya adalah foto-foto.

Untuk memasuki area kebun teh, setiap satu unit kendaraan di kenai biaya masuk Rp. 3 ribu, dan juga biaya parkir.

Karena sebagai derah yang menghasilkan teh, pengunjung juga bisa pulang dari Nglinggo dengan membawa oleh-oleh berupa Teh Merk Suroloyo. Teh tersebut merupakan teh jenis wangi yang merupakan produk asli dari Samigaluh.

Dikatakan Sukohadi, yang menjadi kelebihan Teh Merk Suroloyo adalah teh ini diracik dari campuran teh hijau dan teh hijau.

Selain itu, aroma wangi yang digunakan dalam racikan teh tersebut adalah benar-benar menggunakan kembang melati asli.

"Selain itu, tah ini adalah teh yang sudah mendekati organik. Penggunaan bahan kimia dalam perawatan kebun teh saat ini sudah benar-benar kami tekan. Dan kedepannya kami akan benar-benar lepas dari penggunaan bahan kimia, dan menjadikan produk teh Suroloyo benar-benar organik," ujar Sukohadi.

Selain produk teh, pengunjung juga bisa mendapatkan gula aren dan kopi Nglinggo yang juga menjadi produk andalan masyarakat di sekitar kebun teh Nglinggo.

Jika anda dari pusat kota Yogyakarta dan ingin berwisata ke kebun Teh Nglinggo anda bisa melewati rute Jl. Godean lurus ke barat melewati sungai Progo hingga lampu merah Kenteng.

Setelah itu belok kanan, ikuti jalan sampai menemukan tugu di tengah jalan, nama daerahnya adalah Ndekso. Belok kiri masuk ke jalan Samigaluh, lurus ikuti saja jalan sekitar 15-20 km.

Anda akan melewati Kantor Kecamatan Samigaluh dan akan menemukan pertigaan bertuliskan Desa Wisata Ndlinggo, kemudian belok kanan.

Ikuti jalan lurus naik ke atas kira kira 2 kilometer anda akan sampai di puncak kebun teh. Anda akan melewati jalanan yang berkelok dan naik turun, sehingga anda harus berhati-hati dalam berkendara. (Tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Tags
teh
wisata
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved