BPOM Yogya Temukan Mie Berformalin di Pasar Sore Ramadan
BPOM Yogya, menggelar operasi makanan takjil di Pasar Sore Ramadan. Target dari operasi adalah makanan dan minuman takjil yang mengandung pengawet.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri Kurniawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Yogya, menggelar operasi makanan takjil Rabu (24/6/2015) di Pasar Sore Ramadan, Jogja Tempo Doeloe, Nitikan, Sorogenen, Yogya.
Target dari operasi adalah makanan dan minuman takjil yang mengandung pengawet formalin dan borax dan bahan pewarna, Rhodamin B dan Methanyl Yellow.
Setelah dilakukan pengujian secara cepat (rapid test) Reagen yang digunakan menggukan Asam Kromatropat dengan Uji Tes Cepat (Rapid Test ditemukan satu sampel bahan makanan yang berbahan formalin.
Dari jumlah 17 sampel yang diambil di Pasar Sore Ramadan. Satu ampel makanan positif terdeteksi berbahan formalin, bahan makanan berupa mie basah.
"Kalau cemaran tidak akan terdeteksi, namun jika ditambahi pasti akan terdeteksi. ," tutur Ary.
Kepala BPOM Yogyakarta, I Gusti Ayu Adhi Aryapatmi, menuturkan, bahan makanan yang positif mengandung bahan berbahaya akan disita oleh petugas, kemudian akan dilakukan pembinaan terhadap pedagang.
"Produk yang terdeteksi diambil dan disita oleh petugas, kemudian pedagang yang menjual dilakukan pembinaan. Karena mereka adalah pedagang musiman, dan dihimbau tidak menggunakan bahannya lagi, atau membeli sumbernya," ujar Ary, di Pasar Jalur Gaza, Rabu (24/6).
Pedagang yang ketahuan menjual mie berformalin diberikan pembinaan secara lisan oleh petugas dan diberikan peringatan lisan berupa Leaflet dan surat peringatan untuk tidak menjual lagi.
"Ya saya sangat berterimakasih, saya jadi tahu. Saya beli mienya di pasar sentul," ujar Mak Jum, Pedagang Mie dan Pecel di Pasar Sore Ramadan Jogja Tempo Doeloe.
Dari hasil operasi makanan dan minuman takjil sebelumnya di Pasar Sore Kauman diambil 16 sampel bahan makanan. Dari keseluruhan sampel yang diuji, didapatkan hasil tiga sampel yang positif.
"Ketiga sampel yang positif dari pasar sore di Kauma , kesemuanya mengandung bahan pengawet formalin. Sampel yang diambil adalah makanan mie kopyok," ujar Ary.
Rencana operasi makanan-minuman ini akan terus digelar di delapan titik di DIY, Sleman, Kulonprogo dan Yogya, termasuk pasar Ramadan. Setiap titik diambil sekitar 10-12 sampel yang dicurigai mengandung bahan berbahaya.(*)