Terpisah Puluhan Tahun, Dua Keluarga Ini Berkumpul Kembali Melalui Facebook
Walaupun terpisah jauh, Soemardjan tetap menjalin hubungan dengan anaknya di Yogyakarta melalui surat.
Penulis: tiq | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Tak pernah dibayangkan oleh Herjuno Nindhito, seorang mahasiswa asal Gentan, Sleman yang saat ini menempuh studi Master Particle Physics di Lund University, Swedia, dapat bertemu kembali dengan sanak familinya dari kakeknya yang kini menetap di Suriname dan Belanda.
Pada tanggal 7 Maret 2015, terjadi reuni langka melalui facebook yakni bersatunya kembali generasi ketiga dan keempat, keturunan keluarga besar Soemardjan Atmowerdojo dari Gentan, Sleman, Yogyakarta.
Ceritanya Juno, panggilan akrabnya adalah buyut dari Soemardjan Atmowerdojo dan Ansorinten. Setelah Ansorinten meninggal, Soemardjan menikah lagi dengan seorang wanita dari Rejodani, Gentan yakni Djakijah. Dari Djakijah, Soemardjan mendapatkan dua orang anak yakni Dollahbasri dan Soentari.
Pada tahun 1930, Soemardjan memutuskan untuk migrasi ke Suriname bersama Djakijah, serta Dollahbasri dan Soentari. Walaupun terpisah jauh, Soemardjan tetap menjalin hubungan dengan anaknya di Yogyakarta melalui surat. Sampai pada akhirnya Soemardjan berhenti mengirimkan kabar pada tahun 1970an.
Keluarga Ansorinten di Gentan untungnya masih menyimpan surat-surat yang dikirimkan Soemardjan Atmowerdjojo dari Suriname. Siapa sangka, setelah puluhan tahun tanpa kabar, generasi keempat Ansorinten, Juno dapat menjalin tali hubungan kembali dengan keturunan kakek buyutnya yang telah lama hilang.
"Pertemuan kembali dengan sanak famili saya yang ada di Suriname memang bisa dibilang sangat tidak disangka. Dalam prosesnya, saya banyak dibantu oleh teman saya Fuji Riang Prastowo yang saat ini juga sedang mengambil studi master Antropologi di redboud University, Nijmegen, Belanda. kebetulan ia banyak mempunyai kenalan orang Suriname disana," cerita Juno, pekan lalu.
Fuji, teman Juno tersebut memang sedang melakukan penelitian tentang komunitas Jawa-Suriname yang ada di Belanda. Melihat kesempatan tersebut, Juno pun bercerita kepada Fuji bahwa ia juga mempunyai sanak saudara yang pergi ke Suriname namun sampai saat ini hilang kabarnya.
Walaupun sebenarnya Juno hanya mengetahui kisah itu dari oral history keluarganya saat ia masih kecil. Mengetahui Fuji memiliki hubungan sangat dekat dengan orang Suriname di Belanda, maka Juno mengontaknya melalui Facebook chatting.
"Waktu itu saya bilang ke Fuji, kalau saya masih ingat punya kartu pos dari Suriname dari kerabatnya simbahku. Masih bisa dilacak tidak ya?. Wah bagaimana rasanya bertemu saudara yang rasanya sudah sangat jauh itu," ujarnya.
Setelah yakin Fuji bisa membantu dirinya, Juno pun menelfon keluarganya yang ada di Yogyakarta untuk mencarikan kartu pos terakhir yang disimpan keluarganya. Tak diduga, kartu itu ditemukan dengan nama dan alamat pengirim.
Setelah mendapatkan nama detail siapa yang dicari, Juno kembali menghubungi Fuji untuk menanyakan lewat relasinya yang ada di lingkungan diaspora Jawa-Suriname di Belanda. Fuji lantas meminta bantuan rekan-rekannya keturunan Jawa di Belanda, Suriname, dan Indonesia.
Berbagai langkah pun ditempuh guna menemukan keluarga Juno yang ada di Suriname. Antara lain menelusuri nama Atmowerdojo pada database online yang memuat nama-nama imigran Jawa yang pergi ke Suriname pada rentang waktu 1890 - 1943. Dari database secara mengejutkan ditemukan nama Atmowerdojo dengan alamat asal Gentan, Yogyakarta. Itu merupakan alamat sebagian keluarga Juno tinggal saat ini.
"Setelah mendapat data yang cukup lengkap, kami pun mulai melakukan penelusuran melalui facebook. Saya dan Fuji share informasi mengenai informasi keluarga ke grup-grup facebook yang memang dibuat untuk mengumpulkan keturunan Jawa sedunia. Dan juga kami mencari pengguna facebook yang menggunakan nama keluarga yang sama," jelas Juno.
Tak lebih dari sembilan jam, berita tersebut dengan cepat menyebar ke dunia maya. Tiba-tiba Carmen Atmowerdjojo salah satu cucu dari Soemardjan Atmowerdjojo yang tinggal di Belanda mengontak Fuji dan Juno melalui facebook. Tak lama berselang, sepupunya Brian Atmowerdjojo yang masih tinggal di Suriname juga melakukan hal yang sama. Begitu juga Marlène Djasman, cucu Soemardjan dari anak Soeranti, juga ikut terhubung via Facebook.
Momen mengharukan pun terjadi. Meski baru sekedar kontak via facebook, Juno merasa sangat senang bisa bertemu kembali dengan sanak saudaranya. Bahkan sekitar bulan November mendatang, ia pun berencana akan mengunjungi keluarganya tersebut ke Suriname. Ia pun berhasrat untuk mengunjungi makam kakeknya, Soemardjan Atmowerdjojo di Suriname.