Cincin Akik 1000 Tahun Berlafadz 'Allah' DItemukan di Swedia
Cincin ini menjadi bukti bahwa ada persentuhan antara peradaban bangsa Viking dan dunia Islam pada masa lampau
TRIBUNJOGJA.COM, SWEDIA - Sebuah cincin akik dengan batu berwarna ungu ditemukan di Birka, Swedia pada tahun 1800-an. Sudah cukup lama, namun keberadaan cincin ini sekarang kembali mengemuka setelah para peneliti mampu membuka tabir misteri dibalik temuan cincin tersebut. (Baca juga : Akik Naga Semburkan Api Dibanderol Rp 1 Miliar)
Sebagaimana dilansir Science News (13/3/2015), para peneliti meyakini bahwa cincin yang ditemukan dalam kuburan seorang wanita dari abad ke-9 tersebut merupakan bukti adanya hubungan erat antara peradaban bangsa Viking Skandinavia dan peradaban dunia Islam.
Hal ini terlihat dari ukiran lafadz 'Allah" dengan huruf arab yang terdapat dalam batu cincin tersebut.
(Baca juga: Batu Akik Unik Motif Leopard Ditawar Rp 30 Juta)
Selain itu, hingga sekarang diyakini bahwa cincin itu menggunakan batu mulia Amethys atau kecubung berwarna ungu atau violet. Namun, melalui pengamatan lebih dekat dengan menggunakan mikroskrop pemindai elektron pada tanggal 23 Februari lalu, menunjukan bahwa batu itu justru berwarna bening kaca, sebuah material eksotis pada saat itu. Demikian sebagaimana diungkapkan oleh ahli biofisikawan Sebastian Warmlander dari Universitas Stockholm.
(Baca juga: Batu Akik Bergambar Putri Duyung Ini Sita Perhatian Warga)
Para peneliti yakin bahwa cincin itu belum pernah dipakai sebelumnya lantaran mereka hampir tidak menemukan tanda-tanda pernah dipakai.
Justru masih terlihat tanda yang menunjukan bahwa cincin itu masih harus menjalani tahap pemolesan akhir atau finishing.
Hal itu menunjukan bahwa cincin yang dibuat oleh perajin perak arab ini hanya dimiliki oleh segelintir orang atau bahkan belum dimiliki oleh siapapun sebelum cincin ini dipasarkan di Skandinavia.
(Baca juga : Batu Akik Berisi Keris Ini Seharga Rp500 Juta)
Temuan itu diperkuat pula oleh informasi bahwa wilayah Skandinavia dulunya merupakan kawasan tujuan pemasaran barang mewah terbuat dari kaca yang berasal dari Mesir dan Mesopotamia sejak 3400 tahun yang lalu.
Naskah kuno menyebutkan bahwa sekitar 1000 tahun lalu, terjadi interaksi atau pertemuan antara Bangsa Skandinavia dan anggota peradaban Islam yang saat itu membentang dari Asia Barat hingga ke kawasan mediterania. (*)