Sangat Langka, Ular Kobra Albino Ini Salah Satunya Ada di Yogya

Ular jenis ini disebut sebagai Albino Monocled Cobra atau dikenal pula dengan istilah Naja Kaouthia

Penulis: cnt | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.com | CAHYO NUGROHO
Inilah Kobra Berwarna Putih milik seorang pedagang hewan di PASTY 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Cahyo Nugroho

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sulapaksi, seorang pedagang hewan reptil di Pasar Aneka Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) memiliki ular kobra unik. Kobra ini berbeda dari jenis kobra lainnya lantaran berwarna putih susu di sekujur tubuhnya.

Menurut dia ular kobra putih ini adalah hasil perkawinan satu jenis dari ular kobra biasa yang dilakukan ayahnya. Dirinya juga meyakinkan bahwa ular ini sulit ditemukan di Indonesia. Bahkan menurutnya ular ini hanya ada dua di Indonesia.

“Ular kobra putih ini selain saya yang punya, cuma ada satu lagi pemiliknya ada di Surabaya tapi saya lupa namanya,” ujarnya ketika ditemui tribunjogja.com, Senin (23/2/2015) siang.

Adapun ular kobra putih itu sendiri digunakan Sulapaksi untuk mengikuti kontes reptil dan tidak berniat untuk menjualnya. Beberapa penghargaan sudah didapatkan kobra putih ini baik di tingkat DIY maupun nasional.

Kobra albino

Sementara itu, berdasarkan penelusuran dari sejumlah sumber, ular jenis ini disebut sebagai Albino Monocled Cobra atau dikenal pula dengan istilah Naja Kaouthia.

Kobra albino mulanya ditemukan di India, kemudian menyebar ke negara lainnya semisal ke China, Vietnam, Kamboja, serta ditemukan pula Semenanjung Malaya. Kemudian ular kobra albino ini menjadi hewan yang sangat umum ditemukan di Bangladesh, Bhutan, Myanmar, Laos, Nepal dan Thailand. Namun pada 24 Desember 2014 lalu, publik di wilayah pedesaan Thousand Oaks, San Diego juga menemukan ular kobra berwarna putih ini.

Namun yang lebih mengejutkan, adalah ditemukannya ular kobra albino berkepala dua di Ukraina yang kemudian di pamerkan di sebuah kebun binatang Skazka di Kota Crimea, Yalta pada 14 Juli 2011.

AFP Photo / Handout / Skazka Zoo

AFP Photo / Handout / Skazka Zoo

Seperti ular kobra pada umumnya, ular jenis ini juga sangat menyukai habitat berupa wilayah perairan, mangrove, hutan, areal berumput atau ditempat lainnya yang memiliki banyak tikus. Monocled Cobra ini biasanya keluar pada malam hari, namun tidak tertutup kemungkinan mereka juga berjemur di siang hari. Sedangkan untuk ukurannya, kobra jenis ini bisa tumbuh antara 4,5 meter hingga bisa sepanjang 7,5 meter.

Warnanya yang putih bersih memang membuatnya tampak cantik. Tapi jangan terlena, karena ular ini termasuk spesies yang sangat berbahaya. Ada dua racun utama yang bisa dilepaskan melalui gigitannya yakni racun neurotoksis dan sitotoksis. Racun neurotoksis akan menyerang sistem syaraf yang dalam memicu kegagalan pernafasan dan menyebabkan kematian. Sedangkan racun sitotoksis akan menyerang integritas sel yang bisa menyebaban nekrosis.

Meskipun berhaya, namun predator ini berperan besar dalam mengendalikan kesimbangan ekosistem. Bahkan di Thailand dan desa-desa lainnya di Asia Tenggara, jenis predator ini sengaja dipelihara untuk mengendalikan populasi hama tikus. (TRIBUNJOGJA.com)

Tags
ular
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved