Membantu Sesama Lewat STMJ
Satu di antara komunitas tersebut adalah STMJ, yang merupakan singkatan dari Sedekah Tiap Malam Jumat
Penulis: rap | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - YOGYAKARTA memang menjadi gudangnya komunitas, mulai dari kelompok-kelompok sehobi, hingga komunitas yang memang sengaja dibentuk untuk menolong sesama, terutama memberi kepada mereka yang membutuhkan uluran tangan.
Satu di antara komunitas tersebut adalah STMJ, yang merupakan singkatan dari Sedekah Tiap Malam Jumat.
Kegiatan STMJ ini pertama kali dilakukan setahun lalu, tepatnya 65 minggu yang lalu. Awalnya hanya dilakukan oleh tiga orang saja, dengan membagikan nasi hanya sebanyak tiga bungkus saja.
Menurut Akhmad Nopandi, pegiat sekaligus pendiri komunitas ini, STMJ ini terlaksana atas dasar ingin belajar berbagi ke sesama, dengan cara yang berkelanjutan. "Ternyata lama kelamaan membuat hati kami tenang, dan dipermudahnya urusan-urusan duniawi," ucap pria yang akrab disapa Nopan ini.
Seiring waktu mereka yang sudah aktif kemudian mencoba mengajak teman-temannya yang lain untuk bisa ikut serta. Beberapa teman baru justru meneruskan menyebarkan informasi lewat jejaring sosial, dan banyak orang-orang yang tahu, akhinya bergabung.
Secara rutin, komunitas STMJ ini memiliki kegiatan membagi-bagi makanan keliling Yogya, setiap Kamis malam. Biasanya mereka berkumpul di depan Alfamart Samirono, mulai pukul 22.00 hingga selesai. Setiap sebulan sekali, mereka juga melakukan kunjungan ke beberapa panti asuhan, terutama untuk daerah Yogyakarta dan sekitarnya.
Nopan bercerita bahwa setiap pertemuannya, lewat komunitas ini mereka bisa saling bertukar pendapat dan pengalaman. Biasanya kegiatan sharing tersebut dilakukan sebelum memulai membagikan makanan keliling Yogya. Tidak hanya itu, berbagai seminar pun digelar runtukkan untuk para anggota STMJ. Materi yang dibahas di antaranya soal bisnis, leadership, dan lainnya.
Anggota STMJ ini terdiri dari berbagai macam kalangan, mulai dari mahasiswa, musisi, karyawan, pengusaha muda, dan sebagainya. Menuru Nopan jika terkumpul semua, anggota yang bergabung berjumlah hampir 100 orang
Selain biasa berkumpul di depan Alfamart Samirono, depan kampus UNY, menurut Nopan komunitas STMJ juga kerap berkumpul di restoran, atau rumah makan milik beberapa anggota STMJ. Tidak ada syarat khusus untuk bergabung dengan komunitas ini.
"Caranya sangat gampang, tinggal datang, boleh nyumbang uang, tenaga, baju, atau bahkan cuma bawa badan saja juga boleh," ungkap Nopan yang sehari-harinya bekerja sebagai karyawan di sebuah sekolah musik ini.
Ke depannya, menurut Nopan komunitas STMJ bakal menggelar acara berupa membagi-bagi makan keliling Yogyakarta pada saat subuh, setelah Salat Subuh. Menurut pria kelahiran Samarinda, 23 November 1983 ini ketertarikannya untuk melakukan kegiatan STMJ adalah berdasar perintah agama untuk gemar bersedekah.
Selain itu di STMJ juga menjadi sarana untuk menambah relasi. "karena bisa sering berbagi tentang pengetahuan serta pengalaman hidup antar anggota STMJ," jelasnya. (tribunjogja.com)
