Warga Pertanyakan Bantuan Rumah Tidak Layak Huni

Warga Desa Tulung, Kecamatan Tulung bertanya-tanya tentang bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)dari Pemkab Klaten, yang tak kunjung terealisasi

Penulis: pdg | Editor: tea
Tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan kembali merenovasi rumah tidak layak huni (RTLH) yang ada di wilayah Kota Yogyakarta. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Padhang Pranoto

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Warga Desa Tulung, Kecamatan Tulung bertanya-tanya tentang bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Pemkab Klaten, yang tak kunjung terealisasi. Sejak medio 2013 penerimanya hanya memperoleh empat buah kayu blandar, dan tidak ada kejelasan lebih lanjut.

Seorang warga Hadi Bejo (88) mengaku pasrah dengan keadaan tersebut. Meskipun demikian ia berharap ada kejelasan tentang hal tersebut.

"Ya itu kayunya, saya taruh disitu. Terserah nanti pemerintah mau gimana, kalau saya minta segera diwujudkan material mentah saja nanti kalau saya punya uang saya bangun. Tapi kalau sekarang saya tidak punya uang," ujarnya, Senin (22/9/2014).

Ketika dikonfirmasi Kepala Desa Tulung Dasuki, tidak menampik hal tersebut. Menurutnya memang ada beberapa warga yang sudah menerima bantuan berupa kayu blandar. Namun untuk kelanjutan program tersebut, belum ada kejelasan.

Ia menuturkan, bantuan tersebut berasal dari Pemkab Klaten yang dikelola oleh Komunitas Tanggap Bencana (KTB), yang merupakan mitra kerja dari Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas) Klaten.

"Awalnya kan dari Desa Malangan, Tulung yang sudah berhasil membantu warganya merenovasi rumah. Kemudian saya tanya darimana dan bagaimana cara mendapatkan hal tersebut. Setelah mendapat jawaban, maka saya mengajukan data rumah tak layak huni. Selanjutnya untuk survei memang dari kami sendiri. Akan tetapi untuk persetujuan proposal, berasal dari KTB," jelasnya.

Kades Tulung menambahkan, bahwa untuk total bantuan berkisar Rp 7 juta untuk setiap keluarga. Namun demikian ia tidak bisa menuturkan, kapan bantuan tersebut cair kepada warganya.

"Saya juga terus berkoordinasi dengan KTB, menurut keterangannya bantuan tersebut akan dikerjakan secara bergilir," tandasnya.

Dihubungi via telepon, Ketua KTB Klaten Indardi Drajid mengungkapkan, bahwa pemberian bantuan akan diselesaikan dengan bertahap. Menurutnya ada banyak desa yang mengajukan bantuan serupa, oleh karenanya KTB tidak bisa mengerjakannya secara serentak.

"Ya nanti berkala dan bergantian, wong yang mengajukan itu banyak. Dari Klaten Utara, Trucuk dan Tulung. Dikerjakan secara bergilir, tidak bisa serentak," ucapnya.

Disinggung mengenai target penyelesaian bantuan-bantuan tersebut, Drajid mengungkapkan rampung pada akhir tahun ini. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved