Nomor Antrean BPJS di Klaten Diperjualbelikan
Nomor antrean dan formulir BPJS di Klaten Selatan dijual antara Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu
Penulis: oda | Editor: Mona Kriesdinar
Laporan Reporter Tribun Jogja, Obed Doni Ardiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN – Nomor antrean para calon pendaftar BPJS di Kantor BPJS Kesehatan Klaten ternyata diperjual belikan. Hal ini diperoleh dari hasil penelusuran Tribun Jogja di kantor BPJS Kesehatan Klaten yang berada kompleks kantor kelurahan Tegalyoso, Kecamatan Klaten Selatan tersebut. Salah satu calon peserta BPJS, Anik (35), warga Klaten Utara mengatakan nomor antrian bisa dibeli ke tukang parkir harganya sekitar Rp 20 ribu.
“Kalau ada yang kehabisan nomor antrean, mereka (tukang parkir) menawarkannya. Meski ada calonya nomor antrean, tetapi kata petugas yang di dalam, yang bersangkutan tetap harus mengurus di dalam sendiri,” jelasnya, saat sedang mengantri di BPJS, di Klaten, Rabu (12/3/2014).
Wanita yang sedang mengurus BPJS untuk menantunya yang hendak melahirkan tersebut, mengaku tidak tahu menahu kapan mulai percaloan nomor antriean BPJS tersebut. Pasalnya, baru pertama kali ini mengantre.
“Namun ada yang bilang kalau ini sudah berlangsung cukup lama. Mungkin sejak awal dibuka. Saat ambil nomor antreannya, saya juga mengambil formulir untuk diisi,” ucapnya.
Melihat adanya nomor antrean yang diperjual belikan tersebut, dia mengharapkan adanya upaya penindakan atau ketegasan dari pengurus Kantor BPJS Kesehatan Klaten.
“Soal nomor antrean, seharusnya kan tidak diperbolehkan untuk diperjualbelikan. Warga sudah berusaha mengantre, tapi ternyata nomor antrean dapat dengan mudah diambil tukang parkir,” tambahnya
Dari penelusuran Tribun Jogja , Rabu (12/3/2014), nomor antrean dari secarik kertas yang diletakan di depan pintu masuk sudah tak bersisa. Namun ada sejumlah calon peserta yang tidak mendapatkan nomor antrean, dan akhirnya terpaksa kembali pulang. Saat Tribun Jogja bertanya kepada seorang tukang parkir di lokasi tersebut, dia ternyata menawarkan nomor antrean beserta formulir.
“Nomornya habis ya mas. Ini saya punya nomor antrean dan formulirnya. Ini cuma 15 ribu saja. Sudah bawa kelengkapannya kan? Kalau belum percuma beli nomor antreannya,” tutur salah satu tukang parkir itu, sembari menunjukan nomor antrean dan formulir yang telah distaples jadi satu. (*)
Skandal Kuliner Terkait :
Bakpia Tidak Asli Merajalela di 7 Titik Penting Yogya